IHSG Kembali Tersungkur, Koleksi Saham ANTM, TINS, dan ESSA

Petugas kebersihan menyisir teras depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat. Data inflasi tingkat produsen lebih rendah dibanding ekspektasi sukses menjadi sentimen positif pasar.
Tekanan terhadap saham sektor teknologi berlanjut kembali memaksa Nasdaq harus berakhir di zona merah. Berdasar data Biro Statistik Tenaga Kerja, Amerika Serikat (AS), angka inflasi tingkat produsen (PPI) pada Desember 2024 hanya meningka 0,2 persen mom lebih rendah dari sebelumnya 0,4 persen mom, dan konsensus 0,3 persen mom.
Secara tahunan PPI naik 3,3 persen yoy lebih tinggi dari sebelumnya 3 persen yoy, dan konsensus 3,4 persen yoy. Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street tersebut diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk pasar.
Sementara itu, aksi jual investor asing, dan harga beberapa komoditas turun, berpeluang menjadi katalus negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 6.900-6.940, dan resistance 7.015-7.070.
Menilik data dan fakta itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku untuk berburu saham berikut. Yaitu, Timah (TINS), Essa Industries (ESSA), Antam (ANTM), Bumi Minerals (BRMS), Goto Group (GOTO), dan Rukun Raharja (RAJA). (*)
Related News

Wall Street Positif, IHSG Menari Lincah

Terus Melaju, IHSG Jejak Level 8.020

IHSG Konsisten Menyala, Angkut Saham CDIA, UNVR, dan SMGR

Pemerintah Berencana Tanggung Pajak Pekerja Hotel dan Restoran

IHSG Ditutup Melonjak 1,06 Persen ke Level 7.937

Bank Raya (AGRO) Rilis Fitur Baru Buat Komunitas!