EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas. Itu menilik bursa regional juga berpotensi mengalami koreksi. Penopang Indeks lonjakan harga batu bara, dan inflow investor asing.
”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7070, dan resisten 7.150,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (18/8).
Secara teknikal setelah sukses menutup gap, Indeks menjauh dari support 7.070, dan kembali menyudahi perdagangan di atas MA5. Beberapa saham berpotensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain FREN, SMRA, BSDE, PTPP, ASRI, SRTG, BBCA, HEAL, dan BRPT.
Indeks kemarin menguat 0,57 persen menjadi 7.133. Beberapa sektor mendorong penguatan Indeks di antaranya sektor technology surplus 1,53 persen, consumer non-cyclicals naik 0,65 persen, dan transportasi dan logistic menanjak 0,41 persen. Investor asing membukukan net buy pasar regular Rp818,33 milliar dengan saham paling banyak dibeli investor asing BBCA, BMRI, dan ASII.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) mayoritas berakhir negatif. Itu terjadi di tengah Forum Open Market Committee (FOMC) bahwa The Fed akan memanatau efek dari penyesuaian kebijakan setelah menaikkan suku bunga. Saat ini, ada perbaikan inflasi.
Powell membuka opsi pada pertemuan September kembali menaikkan suku bunga acuan. Di sisi lain, bursa Asia pagi ini sudah menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 terjungkal 1,15 persen, dan indeks Kospi terpangkas 1,01 persen. (*)
Related News

Dapat Tambahan Kuota FLPP, BTN Perluas Akses Rumah Layak bagi Rakyat

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

Surplus 3,37 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp13.599 Triliun

1,42 Juta Wisman Kunjungi Indonesia pada Juni, Naik 8,42 Persen

Produksi Kemasan Nasional Diprediksi Tembus Rp105 Triliun di 2025