EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak menguat. Itu mengingat bursa regional kembali meledak, dan para pelaku pasar masih menunggu rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan perkiraan mengalami lompatan.


Semenatara itu, komoditas batu bara tengah mengalami penurunan, crude palm oil (CPO), dan crude oil mengalami penguatan. So, para investor juga akan berpotensi merespons pergerakan harga komoditas. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.995, dan resisten 7.100,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (7/11).


Secara teknikal, Indeks setelah memantul dari level support 6.747, saat ini masih tertahan pada posisi resistance 7.135. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain Aneka Tambang (ANTM), Tjiwi Kimia (TKIM), Mitra Keluarga (MIKA), Semen Baturaja (SMBR), Vale Indonesia (INCO), dan Semen Indonesia (SMGR).


Akhir pekan lalu indeks surplus 0,16 persen menjadi 7.045. Beberapa sektor mengalami penguatan antara lain basic materials naik 1,66 persen, transportasi dan logistik surplus 1,20 persen, dan consumer non-cyclicals melesat 0,11 persen. Investor asing membukukan net sell Rp191 miliar. Saham paling banyak dijual asing di antaranya TLKM, BBCA, dan BMRI.


Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat. Para investor merespons rilis data laporan ketenagakerjaan beragam, dan isyarat The Fed mengenai kebijakan suku bunga ke depan. Di mana, The Fed berpotensi kembali menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi setelah kembali menguatnya ekonomi AS. 


Pagi ini, bursa Asia, menyusuri zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 0,77 persen, dan Kospi menanjak 0,74 persen. Para pelaku pasar masih menunggu rilis data neraca dagang China dengan perkiraan kembali mengalam surplus, dan lebih baik dari pada sebelumnya. (*)