IHSG Terkoreksi 0,21% ke Level 8.043 di Penutupan Hari Ini

Lantai perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (1/10). IHSG turun 17,24 poin atau 0,214% ke level 8.043,82, tertekan pelemahan enam sektor sekaligus.
Sektor barang konsumen non-siklikal menjadi penekan terbesar dengan koreksi 1,03%, disusul sektor transportasi yang turun 0,97% serta sektor keuangan yang melemah 0,69%.
Namun, pelemahan IHSG tertahan oleh reli di lima sektor lain. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan 4,93%, diikuti sektor barang konsumen siklikal yang naik 1,41% dan sektor barang baku yang menguat 1,37%.
Aktivitas perdagangan hari ini cukup ramai dengan total volume mencapai 58,58 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp23,43 triliun. Tercatat, 289 saham menguat, 378 saham melemah, dan 130 saham stagnan.
Beberapa saham yang mencatat lonjakan harga signifikan di antaranya, DCII naik Rp10.400 ke Rp284.050 per saham, MLPT naik Rp1.200 ke Rp148.200 per saham dan POLU naik Rp1.150 ke Rp12.800 per saham.
Sebaliknya, saham yang mengalami penurunan terbesar antara lain, UNTR turun Rp725 ke Rp26.050 per saham, DSSA turun Rp700 ke Rp105.500 per saham dan GGRM turun Rp600 ke Rp13.375 per saham.
Saham teraktif berdasarkan frekuensi perdagangan didominasi ATLA dengan 116.277 kali transaksi senilai Rp535,02 miliar, BRMS dengan 103.580 kali transaksi senilai Rp1,61 triliun, BUMI dengan 90.693 kali transaksi senilai Rp1,27 triliun.
Di jajaran LQ45, Surya Citra Media (SCMA) menjadi top gainer dengan lonjakan 17,86%, disusul Japfa Comfeed (JPFA) yang naik 4,59% dan Map Aktif Adiperkasa (MAPA) naik 2,78%.
Sementara itu, top losers LQ45 diisi oleh AKR Corporindo (AKRA) yang anjlok 6,20%, Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) turun 4,15%, dan Amman Mineral Internasional (AMMN) terkoreksi 3,81%.
Related News

HUT ke-36, Bisnis Digital Bank Raya (AGRO) Melesat!

DRX Luncurkan Fitur Swap: Milestone Baru Utility Token Olahraga

Tata Pemukiman, Program Renovasi Hingga Hunian Vertikal Disiapkan

SNI Jadi Instrumen Non-Tarif Tangkal Derasnya Produk Impor

Wall Street Perkasa, IHSG Jeblok

Koreksi! IHSG Menuju Level 8.000