EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia berakhir melemah tajam pada perdagangan Selasa, 9 Desember 2025. IHSG ditutup turun 53,5 poin atau sekitar 0,6 persen ke level 8.657,17. Tekanan jual terjadi merata di hampir seluruh kelompok saham, terlihat dari 432 saham yang turun, sementara hanya 250 saham menguat dan 119 saham bergerak stagnan.

Mayoritas indeks sektoral turut melemah. Sektor barang baku memimpin penurunan dengan koreksi mencapai 1,62 persen, disusul sektor properti dan real estate sebesar 0,98 persen serta barang konsumer non primer yang turun 0,55 persen. Pada akhirnya, delapan dari sebelas sektor perdagangan hari ini berakhir di zona merah.

Di tengah tekanan pasar, sektor teknologi justru mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,53 persen. Sektor infrastruktur juga turut menguat 1,38 persen, sementara sektor kesehatan naik 0,84 persen.

Bursa mencatat total nilai transaksi harian sebesar Rp27,29 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 56,261 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 2,891 juta kali. Saham BUMI kembali menjadi primadona pasar dengan nilai transaksi mencapai Rp3,20 triliun, diikuti DEWA senilai Rp1,64 triliun, WIFI Rp987,54 miliar, BBCA Rp920,67 miliar, dan BBRI Rp738,43 miliar.

Beberapa saham justru melesat meski IHSG tertekan. Saham MAHA mencatat kenaikan paling tinggi dengan lonjakan 34,96 persen. Saham FIRE menguat tiga puluh tiga poin atau 34,02 persen, sedangkan SSTM naik tiga ratus tiga puluh lima poin atau 25 persen.

Dari sisi volume, BUMI tetap mendominasi dengan 12,08 miliar saham berpindah tangan. GOTO menyusul dengan 6,52 miliar saham, kemudian DEWA sebanyak 3,32 miliar saham. Sementara itu, saham yang paling sering ditransaksikan lagi-lagi adalah BUMI dengan 238.605 kali transaksi, disusul DEWA sebanyak 162.405 kali dan COIN sebanyak 62.043 kali.