EmitenNews.com - CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menambah porsi kepemilikan saham Energi Mega Persada (ENRG). Itu ditunjukkan dengan memboyong 2,2 juta eksemplar. Transaksi penambah portofolio tersebut telah dituntaskan pada 7 Februari 2024. 

Pelaksanaan transaksi difasilitasi oleh CGS International Sekuritas Indonesia. Nah, menyusul perampungan transaksi itu, tabulasi saham Energi Mega dalam keranjang investasi CGS-CIMB Sekuritas menjadi 1,53 miliar eksemplar alias 6,18 persen.

Mengalami lonjakan sekitar 0,01 persen dari episode sebelum transaksi dengan donasi sekitar 1,53 miliar eksemplar. Tabungan saham sebanyak itu, setara dengan porsi kepemilikan saham 6,17 persen. Nah, rupanya CGS-CIMB Sekuritas menampung efek yang dilepas Bakrie Kalila Investment.

Pasalnya, saat bersamaan, sang pengendali perseroan itu, melego 2,2 juta lembar. Pada 6 Februari 2024, Bakrie Kalila Investment melepas 783.481.300 helai alias 783,48 juta eksemplar. Penuntasan transaksi dibantu sejumlah broker. Antara lain Trust Sekuritas, Trimegah Sekuritas (TRIM), CGS International Sekuritas Indonesia, But Deutsche Bank AG, KB Valbury Sekuritas, Panin Sekuritas, dan RHB Sekuritas. 

Menyusul penuntasan transaksi itu, timbunan saham Bakrie Investment berkurang menjadi 10,08 miliar eksemplar. Muatan saham sebanyak itu selevel dengan 40,61 persen. Mengalami reduksi sekitar 3,16 persen dari periode sebelum transaksi.

Di mana, sebelum transaksi digeber, Bakrie Investment mengempit 10,86 miliar eksemplar alias setara dengan porsi kepemilikan saham 43,77 persen. Saat bersamaan, Trimegah Sekuritas diketahui menjala 90 juta saham perseroan. 

Transaksi pembelian saham Energi Mega Persada itu, dibidani sendiri oleh Trimegah Sekuritas. Dengan data dan fakta itu, tabulasi saham dalam genggaman emiten broker Boy Thohir tersebut terus mengembang menjadi 1,95 miliar helai atau 7,86 persen. Mengalami lonjakan secara signifikan. Melejit 0,36 persen dari episode sebelum transaksi dengan koleksi 1,86 miliar eksemplar. Timbunan saham sebanyak itu, setara dengan porsi kepemilikan 7,5 persen. (*)