EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tergerus 1,74 persen menjadi 6.787. Itu akibat kekhawatiran dampak eskalasi ketegangan geopolitik Timur Tengah, dan kenaikan harga minyak mentah terhadap ekonomi domestik.

Kondisi itu, tersaji di tengah daya beli masyarakat melemah, dan perang tarif belum berujung. Selain itu, koreksi beberapa saham memasuki ex date dividend juga membebani pola gerak indeks. Secara teknikal, indikator Stocahastic RSI telah berada di area oversold, dan berpotensi golden cross, namun negative slope MACD melebar. 

Penguatan indeks bursa Wall Street, dan koreksi harga minyak berpotensi mendorong rebound. So, Panjang perdagangan hari ini, Selasa, 24 Juni 2025, indeks diperkirakan mengalami technical rebound di kisaran 6.800-6.850.

Di sisi lain, indeks bursa Asia bergerak volatile di tengah reaksi Iran terhadap serangan Amerika Serikat (AS). Selain itu kekhawatiran pasar perang akan meluas mereda, karena ada kecenderungan Tiongkok, dan Rusia mendorong gencatan senjata di PBB. 

Kecemasan pasar kalau Iran akan menutup Selat Hormuz saat ini mereda, setelah Menteri Luar Negeri AS meminta pemerintah Tiongkok untuk turun tangan, dan mencegah Iran menutup rute perdagangan utama karena Tiongkok tetap menjadi pelanggan minyak terpenting Iran.

Pasar AS tengah menanti testimoni Chairman The Fed. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Medco Energi (MEDC), J Resources (PSAB), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Rukun Raharja (RAJA), dan Lonsum (LSIP). (*)