EmitenNews.com - Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) memproyeksi pendapatan 2024 tembus Rp750 miliar. Proyeksi itu meningkat 50 persen dari target akhir 2023 dengan perkiraan Rp450-500 miliar.

”Kami optimistis pendapatan naik 25-50 persen di tengah deru tahun politik 2024. Apalagi, saat ini terbuka peluang besar bagi perusahaan konstruksi swasta. Itu karena karya-karya sudah sibuk dengan proyek eksisting. Jadi, sebagai kontraktor swasta menyambut dengan penuh optimisme,” tutur Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama Nusa Konstruksi. 

Perseroan sudah mempunyai dua proyek dengan masa kerja pada 2024. Yaitu pembangunan gedung di UNP, dan pembangunan underpass Simpang Tenan Jambi. ”So, pada Desember 2023 akan ada dua kontrak baru support dari satu gedung, dan satu infrastruktur,” imbuh Heru Firdausi. 

Sepanjang 2023, perseroan menggarap proyek Apartemen Delft, Mep Delft, Sunset Quay, Club House, UNP, Amman Mineral, RS Samarinda, Mining Support UDU, Guest House, Renovasi MCC Tower. Lalu, untuk proyek infrastruktur yaitu pengaman Pantai Tanjung Lesung, PLTM Tongar, Tol Solo-Jogja, Canal, dan Lampesue Bridge. 

Pada 2024, ada satu target incaran tambahan yaitu terlibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Saat ini, perseroan mulai prepare persiapan. Mulai menyiapkan raw material, menjalin kerja sama dengan quarry-quarry area sekitar IKN. Itu akan menjadi supply maksimal untuk pembangunan batching plan IKN.

Persiapan menyiapkan material alat penunjang produksi secara maksimal sehingga dapat terlibat pembangunan IKN. Pendeknya, perseroan berencana ikut serta pembangunan IKN sebagai sasaran tambahan dari target proyek marketing pada 2024. ”Kami sangat optimistis melihat dunia konstruksi tahun mendatang,” ucapnya. 

Perseroan secara umum melihat, pemerintah membangun banyak proyek baik infrastruktur maupun gedung. Itu ditambah undang-undang mengenai IKN akan terus berlanjut. Dan, pertumbuhan ekonomi setelah Covid-19 makin menggeliat. ”Perseroan akan terus menggenjot kinerja baik dari sisi perusahaan, SDM, dan operasional,” tukasnya. (*)