EmitenNews.com - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 4,19 poin, atau sekitar 0,17 persen, pada Rabu (26/4/2023), menjadi 2.484,83. Angka indeks telah turun lima sesi beruntun.

 

Volume perdagangan mencapai 1,01 miliar saham senilai 12,24 triliun won atau sekitar US$9,16 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 548 berbanding 318.

 

Indeks Kospi turun mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang dipicu kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

 

Angka indeks melemah dipicu indikasi melambatnya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama tahun ini. Volatilitas diperkirakan berlanjut, namun pergerakan turun akan terbatas karena merosotnya harga berbagai saham yang telah berlangsung membuat para investor melakukan pembelian.

 

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 98,29 miliar won dan 147,82 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 220,94 miliar won.

 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol dan Presiden AS Joe Biden akan bertemu Rabu (26/4) ini di Washington untuk meningkatkan kerja sama di bidang semikonduktor, baterai mobil elektrik, dan lainnya di tengah meningkatnya tensi AS-Tiongkok.

 

Saham perusahaan semikonduktor SK Hynix dan perusahaan manufaktur baterai penyimpanan masing-masing melonjak 2,2 persen dan 2,9 persen. Saham Samsung Electronics naik 0,79 persen.

 

Saham perusahaan kimia LG Chem dan perusahaan baja POSCO Holdings masing-masing anjlok 2,02 persen dan 2,11 persen. Saham POSCO Future M terjun 4,32 persen.

 

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor meningkat 0,25 persen, saham Kia sebaliknya merosot 1,04 persen.