EmitenNews.com  - Terhitung mulai 1 Februari ini, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) efektif mengisi Indeks LQ45 atau 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Transaksi saham anak usaha Telkom Group ini diperkirakan bakal meningkat pesat dan semakin likuid. Apalagi, harga saham MTEL saat ini berada jauh di bawah nilai wajarnya.    

 

Pada perdagangan terakhir sebelum masuk jajaran elit LQ45 (31/1), saham MTEL ditutup menguat 3,03% ke level Rp680. Kenaikan harga saham disertai aksi beli bersih investor asing (net foreign buy) sebesar Rp8,47 miliar. Sementara itu, volume transaksi mencapai Rp36,5 miliar.

Analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah menyatakan emiten yang masuk ke LQ45 akan menyebabkan eksposur ke investor terutama fund manager yang lebih luas.


“Banyak fund manager lokal terutama big fund menjadikan indeks LQ45 sebagai benchmark atau tolok ukur kinerja investasi mereka. Big fund cukup selektif dalam berinvestasi sehingga inklusi MTEL dapat mendiversifikasi komposisi pemegang saham perusahaan terutama di kalangan fund manager” kata Edo.

Edo menuturkan inklusi tersebut menjadi katalis positif untuk saham MTEL dikarenakan adanya rebalancing portofolio yang menyebabkan inflow dana masuk ke saham MTEL.


“Mengacu pada IDX Index Fact Sheet, ada 6 produk reksadana yang secara langsung menjadikan LQ45 sebagai benchmark dengan total dana kelolaan total mencapai hampir Rp 1,1 triliun. Maka, dalam jangka pendek saat rebalancing, akan ada inflow tambahan ke saham MTEL. Ini baru RD konvensional, belum yang ETF dan KPD serta investor ritel yang menggunakan LQ45 sebagai tolok ukur juga” tambah Edo.

Pergerakan investor institusi asing di saham MTEL mulai tampak sejak BEI mengumumkan daftar terbaru konstituen LQ45, bersama PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).

 

Berdasarkan data Bloomberg awal pekan ini, Manulife tercatat melakukan aksi beli sebesar 310.000 saham MTEL. Dengan demikian kepemilikan Manulife atas MTEL menjadi 22,21 juta atau setara dengan 0,03%.

Adapun beberapa waktu sebelumnya, Manulife juga tercatat melakukan aksi borong. Pada pekan lalu, Senin (22/1/2024), perusahaan asuransi ini juga telah membeli saham MTEL sebanyak 17,6 juta saham. Dengan begitu Manulife Financial Corp menggenggam 21,9 juta saham yang setara dengan 0,03%.

 

Adapun langkah awal lebih dulu dilakukan oleh Blackrock dengan membeli saham Mitratel, tepat sehari sebelum pengumuman konstituen LQ45, Kamis (25/1/2024). Blackrock terpantau memborong 43.100 saham Mitratel sehingga total kepemilikan mencapai 76,01 juta saham yang setara dengan 0,09%.

Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan data Bloomberg sebelumnya sebesar 75,97 juta saham. Pasalnya Blackrock dilaporkan mengoleksi 44,13 juta saham Mitratel pada Senin (22/1/2024).

 

Sementara itu, Dimensional Advisory Fund juga melakukan aksi serupa dengan melakukan pembelian sebesar 2,62 juta saham Mitratel pada Jumat (26/1/2024). Dengan begitu total kepemilikan saham Dimensional Advisory Fund naik menjadi 30,6 juta saham.