EmitenNews.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di tahun 2023 menargetkan total volume produksi antara 16,6-17,0 juta ton dengan total volume penjualan sebesar 21,5-22,2 juta ton.

 

Yulius Gozali, Direktur Corporate Communications dan Investor Relations, ITMG, mengungkapkan, dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 37% harga jualnya telah ditetapkan, 41% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisanya sebanyak 22% belum terjual.

 

Sepanjang triwulan pertama 2023, Perusahaan memproduksi batubara sesuai target 3,8 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi pada awal tahun, jelas Yulius kepada Media Rabu (17/5).

 

Sementara itu, total volume penjualan tercapai sebanyak 4,5 juta ton. Ini dipasarkan ke Tiongkok (1,4 juta ton), Indonesia (1,0 juta ton), Jepang (0,6 juta ton), Filipina (0,4 juta ton), Bangladesh (0,4 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Eropa.

 

“Pada triwulan pertama 2023, pembangunan PLTS PV Bunyut berkapasitas 2 MWp telah tuntas, sehingga telah aktif memasok energi bagi kebutuhan operasional pelabuhan di Gugus Melak,” ungkapnya.

 

Yulius menjelaskan, sepanjang triwulan pertama 2023, Perseroan mencatat perolehan rata-rata harga jual batubara sebesar US$151 per ton atau setara dengan kurun waktu yang sama tahun lalu. Dengan harga jual rata-rata ini, Perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar USD$686 juta, meningkat 7% daripada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Adapun marjin laba kotor dibukukan 39% pada triwulan pertama tahun ini.

 

Pada triwulan pertama 2023, Perusahaan juga mencatat perolehan EBITDA sebesar US$ 239 juta. Sedangkan laba bersih tercatat sebesar US$183 juta, turun 14% dari US$213 juta di kurun waktu yang sama tahun lalu. “Perusahaan terus menerapkan manajemen kas yang bijak, sehingga berhasil mempertahankan neraca yang solid,” papar Yulius

 

Hingga akhir Maret 2023, total aset Perusahaan tercatat sebesar US$2,8 miliar dengan total ekuitas sebesar US$ 1,7 miliar. Perusahaan juga memiliki posisi kas dan setara kas yang solid sebesar US$1,5 miliar. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar US$ 0,16 per saham.