Indokripto (COIN) Resmi Melantai, Sahamnya Mentok ARA

Manajemen COIN usai pencatatan sahamnya di BEI pada Rabu (9/7).
EmitenNews.com - PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) resmi melangkahkan kakinya ke lantai bursa sebagai emiten ke-18 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. COIN juga menjadi ekosistem bursa aset kripto pertama yang melantai di pasar modal.
Selama masa penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2–7 Juli 2025, saham COIN mendapat sambutan luar biasa. Harga penawaran ditetapkan Rp100 per saham, dengan total dana IPO sebesar Rp220 miliar.
Dalam debut perdananya hari ini COIN langsung melesat hingga ke batas Auto-Rejection Atas (ARA).
Saham COIN bertengger di Rp 135 naik 35 poin atau setara kenaikan fantastis 35%.
“Tercatat terjadi oversubscribed lebih dari 180 kali, dengan lebih dari 200.000 pemesanan investor,” ujar Direktur Utama COIN, Ade Wahyu dalam gelaran listing IPO bergengsi dan paling ditunggu tahun ini.
Ade menyebut antusiasme publik mencerminkan meningkatnya kepercayaan terhadap aset kripto, “COIN hadir sebagai induk dari Bursa Aset Kripto PT Central Finansial X (CFX) dan Kustodian Kripto PT Kustodian Koin Indonesia (ICC),” ujar Ade.
Dari dana IPO tersebut, terkumpul dan akan 85% dialokasikan untuk dua anak usaha yakni CFX dan 15% untuk ICC.
Sebagai informasi berdasarkan data Chainalysis Global Crypto Adoption Index, Indonesia kini berada di peringkat ke-3 global dalam adopsi aset kripto. Jumlah investor kripto nasional juga terus merangkak naik mencapai 14,16 juta orang per April 2025, naik dari 12 juta di Januari 2025. Sepanjang 2024, total transaksi kripto di Indonesia tercatat sebesar Rp650,61 triliun.
Direktur Keuangan COIN, Abraham Nawawi, menambahkan bahwa COIN mencatat net profit margin sebesar 42,32% per akhir Desember 2024. Perseroan optimistis dapat meningkatkan pendapatan di 2025, salah satunya lewat pengembangan produk derivatif kripto.
“Ke depannya dengan dukungan regulator, instansi terkait, dan infrastruktur bursa yang terpercaya, Indonesia dapat memfasilitasi transaksi lintas negara yang lebih jelas dan aman untuk bertransaksi aset kripto di Indonesia,” tutup Ade.
Related News

Saham Melejit Pasca Dijual ke BTN, BEI Surati VICO

Bos SOLA Buang Habis Saham di Harga Atas, Ada Alasan?

Right Issue Bakal Dorong Kinerja Surge (WIFI) Lebih Menjanjikan

Saham Melonjak Ratusan Persen, Bakal Jadi Pengendali KRYA Digembok BEI

BRI Salurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp1,72 T ke 2,8 Juta Pekerja

CDIA Milik Prajogo Pangestu Tembus ARA