EmitenNews.com - Indosat (ISAT) menuntaskan transaksi senilai Rp205,7 miliar. Transaksi itu melibatkan Aplikasinusa Lintasarta (Lintasarta), Starone Mitra Telekomunikasi (SMT), dan BDX Asia Data Center Holdings Pte Ltd. Transaksi itu, telah diteken pada 23 Desember 2022. 


Objek utama dari akta inbreng antara Indosat, dan SMT, lalu akta inbreng antara Lintasarta, dan SMT berupa lahan, dan bangunan milik Indosat, dan Lintasarta untuk melaksanakan bisnis data center sebagai setoran modal Indosat dan Lintasarta di SMT. Sebagai ganti, SMT menerbitkan saham untuk Indosat dan Lintasarta. Efeknya, Indosat mengaveliang 18,88 persen, dan Lintasarta 9,27 persen saham SMT.


Objek utama berikutnya dari perjanjian jual beli saham berupa 75 persen dari saham baru terbitan SMT untuk Indosat, dan Lintasta. Itu sebagai imbal balik dari penyetoran lahan dan bangunan sebagaimana disebutkan dalam poin pertama di atas. 


Melalui kemitraan dengan BDX, merupakan penyedia data centre, colocation, dan solusi hybrid awan terkemuka Asia Pasifik, dikombinasi dengan pengalaman Indosat, dan Lintasarta bisnis data centre Indonesia, diharap para pihak dapat mengembangkan, dan menumbuhkan bisnis SMT untuk menjadi perusahaan data centre terkemuka di Indonesia, pada akhirnya, dapat memberikan nilai tambah kepada Indosat melalui bisnis SMT yang telah dikembangkan.


”Latar belakang dan alasan Indosat melakukan transaksi dengan pihak afiliasi untuk mengembangkan, dan menumbuhkan bisnis SMT untuk menjadi perusahaan data center terkemuka Indonesia,” tulis manajemen Indosat.


Pada April 2022, Indosat dan anak usaha Lintasarta telah mengalihkan aset data center dalam SMT sebagai kontribusi modal berbentuk aset. Sebagai gantinya, Indosat menguasai 70 persen saham SMT, Dan 30 persen Lintasarta. Kemudian, Indosat, dan Lintasarta membentuk usaha patungan (JV) lebih lanjut dalam SMT dengan BDX dengan meneken perjanjian jual beli saham bersyarat, dan perjanjian usaha patungan bersyarat pada 12 Mei 2022. 


Setelah syarat pendahuluan dari perjanjian jual beli saham, dan perjanjian usaha patungan bersyarat terpenuhi pada 2 Juni 2022, 17,5 persen saham SMT dikuasai Indosat, Lintasarta 7,5 persen, dan 75 persen BDX.


Melanjutkan transaksi di atas tu, Indosat, Lintasarta, dan SMT telah mengimplementasikan perjanjian komitmen pengalihan tanah dan bangunan dengan menandatangani  akta inbreng dengan SMT, akta inbreng antara Lintasarta dan SMT. Lalu, Indosat, Lintasarta, dan BDX meneken perjanjian jual beli saham antara Indosat dan BDX, dan perjanjian jual beli saham Lintasarta, dan BDX. (*)