EmitenNews.com - Ini ironi sebuah negara bernama Indonesia. Indonesia adalah paru-paru dunia, yang menyimpan potensi sumber daya energi baru terbarukan (EBT) dalam jumlah besar. Sayangnya, pemanfaatannya masih sangat minim. Negeri ini, setidaknya memiliki lima sumber energi baru dan enam sumber energi terbarukan. Potensi energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah, baru termanfaatkan 0,3 persen.

 

Dalam sesi webinar, Minggu (26/6/2022), Kepala Sub Direktorat Keteknikan dan Lingkungan Aneka EBT, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Martha Relitha Sibarani mengungkapkan, dari sejumlah sumber energi itu, potensi energi baru terbarukan kategori terduga sejauh ini masih diperhitungkan. Jadi bisa dikatakan, baru 0,3 persen potensi yang dikembangkan. Sangat kecil.

 

Pemanfaatan potensi energi terbarukan di Tanah Air, yang bersumber dari panas bumi, air, bioenergi, surya, angin (bayu), serta arus dan gelombang laut. Data per Desember 2021 menunjukkan, Indonesia menyimpan 3.686 Giga Watt (GW) potensi energi terbarukan, atau sekitar 3.686.000 Mega Watt (MW). Namun, pemanfaatannya baru sekitar 11.585 MW.

 

Indonesia sebagai negeri Khatulistiwa menyimpan potensi 3.295 GW energi surya yang berasal langsung dari panas matahari. Sayangnya, itu masih termanfaatkan sangat minim, 217 MW.

 

"Energi surya, ada di semua tempat. Tapi yang membedakan kualitasnya, ada yang cukup trick, ada yang masih bagus untuk dikembangkan," urai Martha.

 

Selain cahaya matahari, Nusantara juga dilimpahi sumber energi bayu atau angin yang besar. Adapun potensinya untuk jadi sumber energi sebesar 155 GW, namun baru termanfaatkan 154 MW. Potensi angin (lebih dari 6 m/s. Hal itu terutama terdapat di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Papua. ***