EmitenNews.com — Kegagalan IHSG menembus level Resistance krusial 7050-7060 akhirnya membuat  daya juangnya pupus dan kembali ditutup di teritori negatif.  Hal ini mengkonfirmasi bahwa trend turun jk.pendek ini belum berakhir dan IHSG masih bisa kembali uji Support di  6880-6850 lagi. 

 

“Wait & See dan tidak terburu-buru tambah posisi pembelian merupakan strategi yang paling bijak,” kata Liza Camelia Suryanata Senior Analis Teknikal Henan Putihrai Sekuritas Kepada EmitenNews.com, Kamis (23/5/2022).

 

Meningkatnya kasus Covid Indonesia kemarin dan pengumuman tingkat suku bunga acuan hari ini merupakan dua highlight penting yang sejatinya membuat market nervous sejak kemarin. 7DRR disurvey tetap pada angka 3.5% dengan pertimbangan krusial bahwa inflasi Indonesia masih terkendali di angka 3%, tidak seperti CPI US yang kembali membukukan rekor di bulan Mei kemarin sebesar 8.6%  (tertinggi selama 4 dekade).

 

BBTN Rekomendasi Speculative Buy, Entry Level:   1490-1460, Average Up >1515; Target : 1555-1580; Stoplosss:  1445. 

 

SMRA Rekomendasi Speculative Buy,  Entry Level:   585; Average Up >610;   Target:  650-660;  Stoploss: 565.

 

SIDO Rekomendasi:  Buy, Entry Level : 975-970;  TARGET: 1000-1005.  Stoploss : 960. 

 

CTRA Rekomendasi: Speculative Buy,   Entry Level :  860-850;  Target :  900; Stoploss : 835.

 

DJIA “(-0.159), S&P500 (-0.139), Stoxx600 (-0.7096), DAX (-1.119) Bursa AS melemah pada Rabu (22/6) dipicu penurunan harga minyak dunia yang menyebabkan indeks sektor energi S&P 500 terjun 4,2 persen. Ketiga angka indeks sempat menempati teritori hijau setelah pimpinan The Fed menyatakan bahwa The Fed berkomitmen untuk menjaga inflasi melalui berbagai kebijakan agar resesi tidak terjadi. Namun tekanan jual membuat ketiga angka indeks berakhir negatif. 

 

Bursa Eropa melemah pada hari Rabu dipicu merosotnya harga komoditas. Harga minyak dunia turun dengan Brent Crude berada pada US$111,74 per barel disebabkan oleh kekhawatiran para investor terhadap peningkatan suku bunga The Fed yang dapat memperlemah permintaan minyak global, serta adanya permintaan Presiden AS terhadap kongres untuk meloloskan penangguhan pajak bahan bakar minyak (BBM) federal selama tiga bulan agar harga BBM terpangkas.