EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, hingga akhir Maret 2022 jumlah investor saham syariah sudah mencapai 108.345 atau mengalami kenaikan dibanding per akhir Desember 2021 yang sebanyak 105.174 investor.

 

Pertumbuhan investor sebesar 3 persen tersebut disampaikan oleh Direktur BEI, Hasan Fawzi dalam acara "Edukasi Wartawan Terkait Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia" yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis (14/4).

 

"Jika melihat perkembangan selama lima tahun terakhir, angka sebanyak 108.345 itu setara dengan pertumbuhan hampir empat kali lipat atau sebesar 367 persen, dengan tingkat keaktifan yang mencapai 16,4 persen," papar Hasan.

 

Perlu diketahui, data jumlah investor saham syariah tersebut dihimpun berdasarkan laporan dari sejumlah Anggota Bursa (AB) yang memiliki Sharia Online Trading System (SOTS).

 

Lebih lanjut Hasan menyampaikan, jumlah investor saham syariah hingga akhir 2021 tercatat sebanyak 105.174 investor atau mengalami pertumbuhan sebesar 22,5 persen (year-on-year), dengan tingkat keaktifan di sepanjang 2021 sebanyak 34 persen.

 

Dia mengatakan, pada tahun ini BEI sudah menerima pencatatan saham kategori syariah yang baru sebanyak 13 emiten atau sebesar 81 persen dari total saham baru yang sudah tercatat di Bursa di 2022. "Kontribusi saham syariah tercatat baru di 2021 juga mencapai 81 persen, yakni terdapat 44 saham syariah dari total saham yang tercatat di 2021 sebanyak 54 saham," ucap Hasan.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh, hingga akhir Maret 2021, jumlah saham yang masuk kategori syariah sebanyak 478 saham atau mencapai 61 persen dari total saham yang tercatat di BEI sebanyak 778 saham.

 

Dia mengatakan, nilai kapitalisasi saham syariah per 31 Maret 2022 mencapai Rp42,49 triliun dari total nilai kapitalisasi pasar BEI yang mencapai Rp8.910 triliun. "Kadang-kadang secara tidak sadar investor membeli saham syariah, karena jumlahnya yang besar mencapai 61 persen," katanya.

 

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh pada kesempatan yang sama menyatakan, sebaran investor saham syariah hingga saat ini terbanyak masih DKI Jakarta dengan 17.738, lalu ada Jawa Barat 13.748, kemudian Jawa Timur 13.151, Jawa Tengah 10.775, Yogyakarta 6.953, Banten 4.035, Kalbar 3.408, Jambi 3.233, Sumatera Barat 2.736 dan Bengkulu sebanyak 2.456 investor.