EmitenNews.com - PT Saraswanti Indoland Development menawarkan harga penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) di kisaran Rp 180-200 per saham. Pengembang properti itu, akan melepas saham perdana maksimal 340 juta saham atau setara 6,31 persen dari modal ditempatkan, dan disetor setelah IPO.


”Go Public langkah tepat untuk berkembang lebih cepat, dan berkontribusi lebih besar bagi seluruh stakeholders,” tutur Direktur Utama Saraswanti Indoland Development Bogat Agus Riyono, di Jakarta, Jumat (17/6).


Saat bersamaan, perseroan juga menjajakan maksimum 340 juta waran seri I menyertai saham baru atau setara 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru dengan nama tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan.


Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I. Di mana, setiap satu waran seri I memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dari portepel. Waran seri I mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Waran seri I, memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama bernominal Rp20 per saham dengan harga pelaksanaan Rp250.


Merujuk prospektus perseroan, total dana hasil IPO akan dihimpun perseroan berkisar Rp61,2-68 miliar. Seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, dan dana dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. Modal kerja dimaksud yaitu meliputi sejumlah kebutuhan. 


Misalnya, pembayaran biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas, modal kerja untuk pembayaran kepada pemasok, dan kontraktor dalam  pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima serta pembangunan proyek Banyu Bening.


Dalam hajatan itu, perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Jadwal masa penawaran awal 17-23 Juni 2022, tanggal efektif 30 Juni 2022, masa penawaran umum 1-5 Juli 2022, tanggal penjatahan 5 Juli 2022, distribusi saham, dan waran seri I secara elektronik 6 Juli 2022.


Pencatatan saham, dan waran seri I pada 7 Juli 2022. Akhir perdagangan waran seri I pasar reguler, dan negosiasi pada 4 Januari 2024. Akhir perdagangan waran seri I pasar tunai pada 5 Januari 2024. Awal pelaksanaan waran seri I pada 6 Januari 2023. Akhir pelaksanaan waran seri I pada 6 Januari 2024, dan akhir masa berlaku waran seri I pada 6 Januari 2024.


Sementara itu, Saraswanti Indoland anak usaha kelompok bisnis Saraswanti. Proyek sudah dikembangkan yaitu Mataram City di Kota Yogyakarta. Mataram City, sebuah mixed-use building paling prestisius di Yogyakarta. Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare (ha) pada kawasan paling berkembang, Jalan Palagan Tentara Pelajar, saat ini telah beroperasi tiga menara, dan sebuah Convention Center.


Menara pertama, Nakula, adalah Hotel Alana Yogyakarta dioperasikan Archipelago International. Menara kedua dan ketiga, Sadewa dan Yudhistira, diperuntukan sebagai apartemen. Menara keempat dan kelima, Bima dan Arjuna, segera dibangun, dan melengkapi Kawasan Mataram City sebagai sebuah kawasan menghadirkan Pandawa Lima secara lengkap.


Hotel Alana adalah hotel MICE berbintang empat terbaik di Yogyakarta. Memiliki 264 kamar, termasuk presidential suite room mewah, sebuah Grand Ballroom termegah dan terbesar di Yogyakarta, dan Jawa Tengah, serta 14 meeting room, menjadikan Hotel Alana Yogyakarta sebagai Hotel MICE yang mumpuni untuk penyelenggaraan konferensi internasional, pameran, konser musik, pernikahan, dan berbagai acara-acara besar lainnya.


Lalu, perseroan juga memiliki kondotel Innside by Melia dengan kapasitas 242 kamar. Kondotel itu, juga dilengkapi ruang pertemuan berkapasitas kisaran 20-300 orang. Selain itu, perseroan akan mengembangkan proyek landed house, Banyu Bening, The Villa Resort terdiri dari 56 unit rumah di atas lahan seluas 9.000 meter persegi di daerah Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah. (*)