EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat obligasi Bank Panin (PNBN) dengan idA+. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 itu, senilai Rp2,4 triliun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 17 Maret 2024. 


Kesiapan bank untuk membayar surat utang akan jatuh tempo tersebut didukung penempatan pada obligasi pemerintah Indonesia dalam kategori tersedia untuk dijual sebesar Rp17,8 triliun per tanggal 30 September 2023. 


Efek utang dengan peringkat idA menunjukkan kemampuan obligor memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibanding obligor Indonesia lainnya, adalah kuat. Namun, efek utang tersebut lebih rentan terhadap dampak buruk dari perubahan keadaan, dan kondisi ekonomi dibanding utang dengan peringkat lebih tinggi. 


Tanda plus menunjukkan peringkat tersebut relatif kuat pada kategori peringkat bersangkutan. Panin Bank menyediakan layanan perbankan korporasi, komersial, dan retail tersebar seluruh Indonesia. 


Pada 30 September 2023, struktur kepemilikan saham Panin Bank terdiri dari Panin Financial 46,04 persen, Votraint No. 1103 Pty Ltd (dimiliki ANZ, 38,82 persen), saham treasuri 0,02 persen, dan masyarakat 15,12 persen. (*)