EmitenNews.com - Kabar baik dari Bali. Pemulihan ekonomi Pulau Dewata itu, mulai  bergerak positif setelah melemah sejak pandemi Covid-19. Tanda-tanda positif itu bisa dilihat dari kenaikan konsumsi listrik hingga 9.53 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021 (yoy) sebesar 1.236,58 Giga Watt hour (GWh) pada akhir Maret 2022.


“Kenaikan penjualan listrik dapat menjadi tanda pemulihan ekonomi. Selain itu juga aktivitas masyarakat yang kembali meningkat mendorong tumbuhnya konsumsi listrik ke arah yang semakin positif,” kata General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana kepada pers, Sabtu (16/4/2022).


Kepada pers, Sabtu (16/4/2022), General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana mengungkapkan, sektor bisnis mengalami peningkatan paling signifikan yakni sebesar 16,99 persen atau sebesar 71 giga watt hour year on year jika dibandingkan dengan akhir Maret 2021.


Menurut Wayan Udayana, konsumsi listrik di sektor bisnis sampai akhir Maret 2022 mencapai 491 Giga Watt hour (GWh) dengan kontribusi 39,71 persen dari total konsumsi listrik secara keseluruhan di Bali. Kontribusi terbesar dari pelanggan besar sektor pariwisata yang sampai saat ini tumbuh hingga 27,15 persen.


Sektor bisnis lain di luar pariwisata juga turut berkontribusi, antara lain seperti usaha jasa cuci pakaian (laundry), gedung serbaguna, apartemen, pertokoan dan swalayan. PLN mendorong pertumbuhan di berbagai sektor lain melalui berbagai program dengan mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine.


Program tersebut digulirkan untuk mendukung pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan, khususnya di Bali. PLN juga mengampanyekan gaya hidup dengan memanfaatkan penggunaan peralatan elektronik rendah emisi dan ramah lingkungan.


Seluruh layanan listrik kini telah tersentralisasi melalui aplikasi PLN Mobile.yang diluncurkan sejak Desember 2020 dan sudah dinikmati oleh lebih dari 500.000 pengguna di Bali.


Sementara itu Bank Indonesia melaporkan ekonomi Bali bergerak positif, kecuali untuk sektor ritel, suku cadang dan BBM 1. kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melaporkan pertumbuhan kinerja penjualan eceran di Pulau Dewata pada Februari 2022 masih terjaga positif sebesar 3,2 persen (yoy). Pertumbuhan tahunan tersebut terutama bersumber dari meningkatnya penjualan untuk subkelompok sandang.


"Kinerja penjualan eceran tahunan di Bali tersebut selaras dengan kondisi nasional yang juga terus meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) nasional yang tumbuh secara tahunan sebesar 14,5 persen (yoy)," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.


Pertumbuhan positif juga terlihat pada kelompok barang budaya dan rekreasi yang  masih tumbuh sebesar 3,3 persen (mtm). Demikian pula dengan peralatan informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 1,4 persen (mtm). Namun, kinerja penjualan ritel di Bali pada Februari 2022 cenderung tidak menggembirakan. Bank Indonesia melaporkan ekonomi Bali bergerak positif, kecuali untuk sektor ritel, suku cadang dan BBM 1. ***