Adapun pengadaan sarana KA BIAS ditujukan sebagai dukungan KAI terhadap rencana pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional pada pengembangan transportasi berbasis rel dari dan menuju Bandara. KAI akan mengadakan sebanyak 4 trainset dimana 1 trainsetnya terdiri dari 4 unit kereta.

 

Dengan adanya KA BIAS, KAI memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan perjalanan dari dan menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo. KA BIAS menghubungkan stasiun Bandara Internasional Adi Soemarmo, Kadipiro, Solo Balapan, Purwosari, Klaten, Maguwo, Yogyakarta, Wates, dan Kedundang.

 

Tersedianya layanan transportasi Kereta Api terintegrasi dengan bandara yang dapat diandalkan, akan semakin memudahkan masyarakat untuk bepergian dengan mudah dan nyaman tanpa perlu melalui kemacetan di jalan raya.

 

Kinerja keuangan dan profitabilitas tahun 2017 s.d 2019 menunjukkan peningkatan yang stabil. Pada tahun 2020 terdapat penurunan kinerja yang diakibatkan oleh dampak pandemi. Di tahun 2021 KAI berhasil melakukan recovery sehingga mampu menurunkan net loss secara signifikan walaupun masih dalam situasi pandemi. Di Tahun 2021, KAI mampu meningkatkan kinerjanya sehingga membukukan arus kas operasi operasi positif Rp723 miliar.

 

Pada Q1-2022, kinerja KAI baik angkutan penumpang maupun angkutan barang meningkat dibanding Q1-2021. Volume penumpang pada Q1-2022 yaitu 51,7 juta penumpang, naik 33,7% dibanding Q1-2021 yaitu 38,6 juta penumpang. Sementara volume angkutan barang pada Q1-2022 yaitu 12,5 juta ton, naik 15% dibanding Q1-2021 yaitu 10,9 juta ton.

 

Kenaikan volume pada angkutan penumpang dan barang pada Q1-2022 dibanding Q1-2021 berkontribusi pada kenaikan kinerja profitabilitas dan arus kas operasi. Profitabilitas naik 110,7% pada Q1-2022 dibandingkan dengan Q1-2021. Sementara pada periode yang sama arus kas operasi membaik sebesar 73,6%.

 

“Penawaran umum kali ini, akan kami gunakan sebaik mungkin dalam rangka peningkatan angkutan kereta api, terutama angkutan barang serta angkutan penumpang. Hal ini adalah wujud dari komitmen kami dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan sehingga kereta api dapat menjadi tulang punggung transportasi massal yang dapat diandalkan baik untuk angkutan penumpang maupun barang bagi seluruh masyarakat Indonesia.” tutup Didiek.