EmitenNews.com – PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten produsen base metal di Indonesia, telah merampungkan pembangunan smelter timah hitam atau timbal (Pb) di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang dioperasikan salah satu anak usaha yaitu Kapuas Prima Citra, akhir tahun 2021 dengan total biaya investasi sebesar USD15 juta.

 

Direktur ZINC, Evelyne Kioe mengatakan, jika sudah beroperasi, ditargetkan kapasitas output produksi timbal dari smelter mencapai 20.000 ton bullion per tahun. Dari tambahan produksi smelter tersebut kami harapkan mampu memberikan tambahan pendapatan atau revenue sebesar US$ 60-80 juta di tahun depan.

 

Proses pembangunan smelter timbal ZINC sudah dimulai sejak tahun 2016 dan rencananya akan mulai beroperasi pada bulan Desember tahun 2021. Dalam pengoperasian smelter, Perseroan tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan telah memenuhi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL. Nantinya semua limbah akan didaya gunakan kembali sehingga tidak dibuang dan menjadi limbah yang berbahaya, ujar Evelyne dalam keterangan resminya Senin (29/11).

 

Selain smelter timbal yang telah selesai dibangun, ZINC juga sedang membangun smelter untuk seng (Zn). Pembangunan smelter seng saat ini masih berlanjut dengan progres pembangunan sudah mencapai 82.89% per Kuartal III-2021 dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada Kuartal I-2023 dengan kapasitas produksi mencapai 30.000 ton ingot per tahun.

 

Sebagai informasi, hingga September 2021, ZINC mencatatkan penjualan sebesar Rp612,6 miliar atau meningkat 61,0% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020. 

 

Sementara laba bersih ZINC juga melonjak 148,0% atau sebesar Rp65,4 miliar dari Rp26,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh penjualan Zinc (Zn) yang mencapai Rp260,4 miliar dan Timbal (Pb) Rp96 miliar.