EmitenNews.com - Dian Swastatika (DSSA) menghabiskan biaya eksplorasi Rp6,86 miliar. Dana tersebut tersedot untuk biaya eksplorasi Daya Mas Geopatra Pangrango, dan Buana Bara Ekapratama. Periode eksplorasi sepanjang kuartal IV-2023. 

Daya Mas Geopatra Pangrango melakukan eksplorasi pada area seluas 31,8 juta meter persegi dengan biaya Rp2,44 miliar. Eksplorasi menggunakan metode survei geofisika pemetaan bawah permukaan dengan metode magnetotelurik (MT), Gravity, dan Ambient Noise Tomography (ANT). Pemilihan area survei dibatasi wilayah PSPE Cipanas. 

Kegiatan survei geofisika telah selesai dilakukan sebanyak 60 titik MT, 70 titik Gravity, dan 103 titik ANT termasuk pemodelan 3D untuk MT, Gravity, dan ANT. Selanjutnya, melakukan integrasi pemodelan, dan penyampaian model konseptual berdasar survei geofisika sebagai dasar well targeting. Persiapan peer review.

Masih pada area yang sama dengan biaya Rp1,1 miliar, kegiatan survei pemetaan geologi dan geokimia dengan melakukan field visit, pemetaan struktur geologi, dan pengambilan sampling permukaan (gas, air, tanah). Kegiatan survei geologi dan geokimia telah selesai dilakukan 324 titik observasi geologi selama 36 hari pemetaan efektif dengan menghasilkan analisis petrografi (30 sampel), XRD (20 sampel), dan ASD (19 sampel), peta vulkano stratigrafi, dan peta struktur.

Masih pada area sama, Daya Mas Geopatra melakukan pemetaan sejarah, geografi, demografi, dan sosial pada Desa Cipendawa, Desa Sindangjaya, dan Desa Sukatani dengan biaya Rp120 juta. Sampling penduduk masing-masing desa dengan total 200 sample untuk: pemetaan demografi (karakteristik pekerjaan, gender, agama, dan pendidikan); pemetaan jaringan sosial dan masalah sosial; dan pemetaan penerimaan kegiatan eksplorasi panas bumi.  

Selanjutnya, Daya Mas melakukan persiapan dokumen kegiatan usaha pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi tahap eksplorasi pada kawasan konservasi untuk mendapatkan PB-PJLPB dengan anggaran Rp300 juta. Hasilnya, dokumen kesesuaian tata guna lahan pada area penggunaan lain dan pada area konservasi (zona pemanfaatan). Selanjutnya, berkoordinasi dengan instansi pemerintah untuk penerbitan PBPJLPB. Persiapan penyusunan PERTEK sebagai persyaratan PBPJLPB.

Melalui Buana Bara Ekapratama, perseroan melakukan pemboran dengan metode partly core/touch coring dengan biaya Rp67,22 juta. Hasilnya, menyelesaikan pemboran sebanyak 7 titik bor dengan total kedalaman 219,6 meter. Penambahan data kualitas insitu batu bara dengan pengujian sampel sebanyak 9 plies. Verifikasi cadangan pada rencana bukaan tambang pit lalan.

”Selanjutnya, melakukan pemboran detail/lanjut pada rencana bukaan tambang pit mendis guna verifikasi cadangan. Melakukan pemboran inti guna pengambilan sampel AMD (Acid Mine Drainage). Melakukan kegiatan channel sampling dan test pit guna pemetaan kualitas,” tegas Susan Chandra, Corporate Secretary Dian Swastatika. (*)