Langkah taktis ekspansi Erajaya (ERAA) saat ini didasari oleh Perseroan melihat bahwa industri ritel merupakan salah satu industri yang akan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, sehingga dengan mulai kembali normalnya situasi atas pandemi, Perseroan berharap akan memberikan momentum yang positif juga, hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mendorong produk-produk retail terbaik untuk masyarakat. “Hebatnya lagi modal kerja ERAA seluruhnya akan menggunakan internal kas,” tandas Amelia.

 

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan untuk saha ERAA adalah Trend bearish & fase distribusi selama di bawah 550, candle bullish hammer, stochastic netral dengan rekomendasi buy di atas 505 target 520/530 stop loss di bawah 492/490.


Raka Junico Equity Analyst dari MNC sekuritas menyatakan, Kami mempertahankan rekomendasi buy saham ERAA dengan TP IDR1.030. Peningkatan mobilitas masyarakat, ekspansi gerai, diversifikasi bisnis, berpotensi meningkatkan sales volume ERAA. Chip shortage yang terjadi saat ini berpotensi meningkatkan ASP ERAA, sehingga kami proyeksikan top-bottom line berada pada level IDR46.92 tn/IDR1,22 tn pada FY22E.

 

Valdy Kurniawan Selaku Analis Phintraco Sekuritas mengatakan,  ERAA berpeluang membentuk double bottom pattern (sinyal bullish reversal) selama bertahan di atas support critical level 494. Target : 575-590 (berdasarkan double bottom pattern) Neckline : 535, Entry : >=500 Stoploss : <494, toleransi hingga <484.

 

Andhika Cipta Labora Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera menyatakan, ERAA pada perdagangan kemarin menguat 6% dan ditutup di level 540. Indicator MACD sudah golden cross dan pergerakan harga sudah bergerak diatas MA20. ERAA sudah breakout dari resisten di level 510, sehingga ERAA berpeluang untuk melanjutkan penguatan ke level 530-535.