EmitenNews.com - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) berupaya konsisten dalam mengembangakan bisnisnya dan tetap mempedulikan kepentingan para pemegang saham dengan membagikan dividen secara rutin. Terlebih lagi, laba bersih MARK pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp 392,15 miliar, meningkat sangat signifikan 172 persen dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp144,19 miliar.

 

Roger Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Rabu (30/3/2022). Mengatakan, sentimen laporan keuangan full year 2021 yang baru di release oleh emiten menjadi katalis kenaikan saham MARK. Diprediksi kinerja 2022 masih bisa tumbuh positif didukung oleh permintaan ekspor yang masih tumbuh. Emiten memprediksi penjualan tumbuh 25-30% tahun ini didukung pasar ekspor dan laba bersih ditargetkan bisa tumbuh 10-15% tahun ini. Secara teknikal Roger menyebut saham MARK memasuki area akumulasi berada pada harga Rp1180 - Rp1200 per saham. Dengan target harga jangka pendek pada level Rp 1335 hingga Rp1415.

 

Sementara Analis Retail Bahana Sekuritas James Evan Tumbuan mengatakan, MARK memasuki trend bullish jangka panjang  setelah pada juli 2021 lalu naik signifikan dari area 400an menuju 800an. Semenjak 2022 MARK nampaknya nyaman diarea 1000an dimana saat ini MARK masih berada di tas EMA 99 di level 1150 dapat menjadi support jangka menengah dan dapat menjadi area beli. TP jangka menengah 1365 sedangkan jangka panjang di area psikologis 1500 dan Cut loss jika break 1050.

 

Andhika Cipta Labora Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera mengatakan ntuk meningkatkan produksi, MARK telah merampungkan pembangunan pabrik cetakan sarung tangan ketiga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dengan adanya pabrik ke 3 ini membuat MARK bisa menambah 500.000 unit perbulan, sehingga total produksi cetakan sarung tangan di seluruh pabrik perusahaan ini dapat mencapai 2 juta unit per bulan dan prospek MARK akan lebih baik pada tahun ini. Apabila para pelaku pasar ingin membeli saham MARK bisa melakukan buy di  1100-1140 dengan target penguatan ke 1250-1300.

 

Liza Camelia Suryanata Senior Analis Henan Putihrai Sekuritas mengatakan, secara teknikal saham MARK berada di Uptrend, Pattern : Double Bottom. Namun, Liza mengatakan hati-hati jika MARK tembus support pertama yaitu MA10 / 1240 karena dengan demikian akan mengganggu trend naik jangka pendek ini dan berpotensi menyeret MARK turun lebih dalam menuju Fibonacci retracement 50% di range 1175-1180.  Untuk rekomendasi saham MARK adalah jual jika break di support 1240, dan  buyback area : 1175-1180.

 

Dapat dilihat pembagian dividen MARK pada tahun 2018 memiliki rasio dividend payout ratio 31,82 persen dengan dividen per sharenya Rp35 per saham. Lalu pada 2019 MARK menebar dengan dividen payout ratio 30,43 persen atau dengan dividen per sharenya Rp7 per saham. Namun ditengah pandemi tahun 2020 MARK justru membagikan dividen payout ratio naik menjadi 39,47 persen atau dividen per share sebesar Rp15 per lembar sahamnya.

 

Dengan pertumbuhan kinerja perusahaan yang semakin signifikan membuat Mark Dynamics Indonesia sebagai salah satu perusahaan terbesar dalam produksi cetakan sarung tangan di dunia, lebih percaya diri untuk kembali membagikan dividen kepada pemegang saham sebagai hak mereka, kata Ridwan Goh Direktur Utama MARK, dalam keterangan resminya, Kamis (31/3/2022).

 

Catatkan kas dan setara kas MARK pada akhir tahun memang mengalami lonjakan sangat signifikan, dimana emiten yang telah tercatat di BEI sejak 12 Juli 2017 dan berada di papan utama perdagangan itu terakumulasi 162,74 persen menjadi Rp104,21 miliar, jauh jika dibandingkan dengan posisi di awal tahun yang hanya Rp39,66 miliar.

 

Lebih lanjut Ridwan memaparkan, total Aset Perseroan meningkat sebesar  49,8 % menjadi Rp 1,078 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp 719,72  miliar per 31 Desember 2020. Bahkan posisi Ekuitas Perseroan melonjak sebesar 81,6 % dengan nilai Rp 743,64 miliar per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp 409,47 miliar per 31 Desember 2020. “Pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan akan tetap dijaga Perseroan”,ungkap Ridwan Goh.