EmitenNews.com - Perusahaan farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) hingga sembilan bulan pertama 2021, berhasil memperbaiki kinerjanya dengan catatan laba bersih yang masih terbilang mini sebesar Rp2,82 miliar. Namun catatan itu cukup baik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya INAF menanggung rugi Rp 18,88 miliar.

 

Hingga 30 September 2021, penjualan bersih anak usaha PT Bio Farma (Persero) itu melambung 99,91 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1,50 triliun. Penyumbang utamanya masih dari dua segmen. Pertama, penjualan obat ethical yang nilainya mencapai 904,86 miliar. Kedua, dari penjualan segmen alat Kesehatan, diagnostik dan lainnya yang nilainya mencapai Rp 564,01 miliar.

 

Emiten farmasi itu membukukan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 174,20 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, di pos ini INAF masih membukukan keuntungan Rp 689,28 juta. Hal ini membuat INAF hanya mampu membukukan laba usaha Rp 48,48 miliar, berbanding Rp 6,93 miliar di periode sama tahun lalu.

 

Adapun posisi aset INAF per 30 September 2021 senilai Rp2,33 triliun atau naik signifikan dari sebelumnya Rp1,71 triliun di akhir 2020. Pertumbuhan ini dikontribusi oleh liabilitas yang naik jadi Rp1,90 triliun dari Rp1,28 triliun dan ekuitas tercatat Rp433,14 miliar atau naik juga dari sebelumnya Rp430,32 miliar.

 

Sementara untuk posisi keuangan emiten yang juga sangat penting adalah kas dan setara kas akhir periode INAF yang terkumpul sebesar Rp350,54 miliar atau melambung sangat signifikan dari sebelumnya Rp27,09 miliar.