EmitenNews.com - PT Bakrie & Brothers (BNBR) menorehkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Itu setelah tahun sebelumnya mencatat hasil kurang menggembirakan. Prestasi itu, diraih melalui upaya tidak mudah. 


”Kami bersyukur kerja keras, dan langkah-langkah efisiensi yang dijalankan berdampak positif. Kami yakin akan terus berlanjut, seiring bergulirnya sejumlah proyek strategis yang tengah kami kerjakan,” tutur Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie.


Kondisi itu, membuat langkah BNBR makin ringan untuk fokus menekuni sustainable business, khususnya bidang industri energi baru dan terbarukan atau green energy dan elektrifikasi transportasi. Kedua bidang usaha yang kini tengah dikembangkan itu merupakan bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung target net zero emission (NZE) Indonesia, atau bebas emisi pada 2060, sekaligus menjadi salah satu target untuk menjadi perusahaan bebas emisi.


BNBR berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif dengan membukukan laba bersih lebih dari Rp98 miliar tahun 2021, membalik posisi tahun sebelumnya mengalami rugi bersih Rp930 miliar. Kinerja positif itu, terjadi karena efisiensi operasional pada entitas anak perusahaan. 


Meski pendapatan bersih turun 2,9 persen, namun harga pokok penjualan (HPP) turun 11 persen. Itu menyebabkan laba kotor naik 70 persen menjadi Rp418 miliar, dari posisi tahun sebelumnya Rp245,9 miliar. Beban usaha turun 25 persen sehingga berhasil mencatat laba usaha Rp24,2 miliar dibanding tahun sebelumnya dengan rugi usaha Rp279,1 miliar. 


Berdasar hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan BNBR 2022 setuju mengangkat Armansyah Yamin sebagai Komisaris Utama. Ia menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sutanto. Mengangkat Raniwati Malik sebagai Komisaris Independen. Pada jajaran direksi, perseroan juga menunjuk Kartini Sally sebagai direktur. 


Anindya Bakrie juga menjelaskan tentang kelanjutan program-program sustainable business garapan perseroan. Melalui PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), perseroan makin fokus proyek elektrifikasi transportasi dengan mengembangkan bus listrik untuk sarana transportasi publik. Awal tahun ini, 30 unit bus listrik dari BYD-VKTR telah beroperasi di Jakarta sebagai bagian dari armada operasional TransJakarta. 


Saat ini, VKTR tengah memacu kerja sama dengan banyak pihak, sebagai salah satu strategi untuk membangun ekosistem industri elektrifikasi lengkap, dan kuat dari hulu hingga hilir. ”Selain dengan BYD Auto dan perusahaan karoseri lokal Tri Sakti, melalui VKTR, kami telah berinvestasi dan bekerja sama dengan perusahaan teknologi retrofit dan heavy mobility dari Inggris Equipmake, dan produsen baterai ramah lingkungan BritishVolt, juga asal Inggris. Di sisi lain, VKTR juga baru-baru ini telah meneken kesepakatan dengan beberapa perusahaan pemasok bahan baku baterai, termasuk perusahaan daerah,” urai Anindya Bakrie. 


Pivoting Perseroan kepada sustainable business ditandai dengan pengembangan industri kendaraan listrik ini dipertegas dengan rencana Perseroan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) VKTR. “InsyaAllah kami akan dapat melaksanakan IPO VKTR akhir 2022. Langkah itu, diharap valuasi VKTR tumbuh pesat, dan potensi pengembangan perusahaan terbuka lebih luas lagi,” ucap Anindya.


Di bidang energi terbarukan, bersama PT PLN, PT Helio Synar anak usaha PT Bakrie Power juga berada di bawah naungan BNBR, belum lama ini meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan. Helio Synar saat ini juga tengah menangani dua jenis proyek EBT berikutnya, yakni de-dieselisasi, dan PLTS Atap (C&I Rooftop PV). 


Bekerja sama dengan PT Waskita Toll Road, perseroan telah menuntaskan proyek ruas tol Cimanggis–Cibitung fase pertama pada akhir 2020, sepanjang 3,2 kilometer (KM). Jalan tol itu, mulai beroperasi pada 10 November 2020, diawali dengan Seksi I (Cimanggis-Jatikarya), dan terhubung dengan Jalan Tol Cinere–Jagorawi, dan Jalan Tol Jagorawi. Pada enam bulan pertama 2022, jumlah rata-rata kendaraan melalui Seksi I mencapai 32.453 kendaraan per hari. 


Seksi IIA (Jatikarya-Cikeas) ditargetkan selesai September 2022. Sementara ruas Tol Cimanggis–Cibitung ditargetkan selesai secara menyeluruh pada Juli 2023. Seksi II pekerjaan pembebasan lahan telah mencapai 89,59 persen, dan konstruksi mencapai 72 persen. Salah satu unit usaha BNBR lain juga mencetak prestasi menggembirakan. 


PT Bakrie Autoparts (BA) dan entitas anak memproduksi komponen otomotif, mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp813,8 miliar. Melejit 90 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp428,4 miliar. Peningkatan itu, dipicu lonjakan permintaan suku cadang kendaraan sebagai dampak positif kebijakan pemerintah memberi stimulus PPnBM 0 persen untuk beberapa jenis kendaraan tertentu. (*)