Kinerja Stabil, Merdeka (MDKA) Percepat Pertumbuhan Operasi Tambang
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), mengumumkan capaian kinerja operasional periode hingga 30 September 2025. Periode Kuartal III 2025 ini ditandai oleh kinerja stabil penambangan emas dan tembaga, peningkatan operasi nikel melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Dok. Ist.
Untuk kemajuan kinerja proyek utama juga menggembirakan
Tambang Emas Pani – PT Merdeka Gold Resources (EMAS). Setelah berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) EMAS pada September 2025 dan mengumumkan peningkatan signifikan cadangan bijih, Proyek Emas Pani mencapai sejumlah tonggak penting, pengembangan proyek untuk mencapai kemajuan 83%. Dengan dimulainya penambangan dan first blasting pada Oktober 2025, proyek ini selanjutnya akan disebut sebagai Tambang Emas Pani.
Selain itu, penumpukan bijih pertama dijadwalkan pada November 2025 dan produksi emas perdana ditargetkan pada Kuartal I 2026.
Untuk Proyek Tembaga Tujuh Bukit. Sebagai salah satu proyek tembaga-emas pra-pengembangan terbesar di dunia, Proyek Tembaga Tujuh Bukit memasuki tahap studi kelayakan (Feasibility Study) yang mengintegrasi perencanaan tambang bawah tanah dan tambang terbuka, optimalisasi rancangan alur proses (flowsheet), dan pengkajian opsi hilirisasi konsentrat pirit untuk meningkatkan nilai tambah.
Merdeka melaporkan pendapatan belum diaudit sebesar USD1,298 miliar per September 2025, atau turun 22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari segmen nikel sebesar USD445 juta dan penurunan pendapatan tembaga sebesar USD38 juta, yang sebagian diimbangi oleh kenaikan kontribusi dari emas sebesar US$87 juta serta pendapatan lain sebesar US$27 juta.
Menurut Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro, Merdeka terus menunjukkan kemajuan dalam kinerja operasi tambang, proyek strategis, dan pengelolaan biaya. Proyek Tembaga Tujuh Bukit dan Tambang Emas Pani merupakan peluang pertumbuhan berskala besar yang akan membawa kemajuan berarti bagi Perseroan.
Selain itu, bisnis nikel melalui MBMA terus berkembang dengan margin yang semakin meningkat. Bersama-sama, aset-aset ini menguatkan posisi Merdeka sebagai perusahaan pertambangan multi-logam yang terdepan di Indonesia. Juga sekaligus mendukung peran strategis Indonesia dalam transisi energi dan mineral global. ***
Related News
Perkuat Kolaborasi, KBank Tambah Kepemilikan di Bank Maspion (BMAS)
EMTK Bagi Dividen Interim Rp305,74M, Simak Detailnya!
Melonjak 150 Persen, TRIN berbalik Laba Rp31M di Kuartal III
JSI Sinergi Mas Resmi Kuasai 51% Saham LAPD
Penjualan Mobil Astra (ASII) Naik 4 Persen di Oktober 2025
Soal Merger GOTO–Grab, Danantara Tegaskan Ikuti Arah Pemerintah





