Varian produk UMKM pada vending machine ini lumayan beragam. Di antaranya, “D’Naura” kue kering dengan varian koekis keju aren dan enting-ting kacang; “Serella” snack tipis berbentuk koin dengan banyak rasa. Lainnya; cemilan kentang Mustofa Bernama “Cabilong”; keripik usus dan kentang dari “Dapoer Mak Kim”.

 

Ada juga cemilan renyah dari “Cangcomak”; kukis kurma dari “Rizkiku”; basreng ikan dari “Dapoer Bu Siti”; kurma coklat dari “Renaco”; pastel abon dan sagu keju milik “Cemilan Cimot”; kue coklat almond milik “Favorite Flavor”; dan “Mee Kwah Tauco”.

 

Inovasi ini merupakan salah satu dari banyaknya inisiatif Kementerian BUMN RI untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. Program Rumah BUMN telah beroperasi sebanyak 251 unit, kurang lebih 50 unit milik BRI.

 

Sebanyak lebih dari 670 ribu UMKM terdaftar di website Rumah BUMN secara nasional, dengan jumlah pelatihan mencapai lebih  dari 24 ribu pelatihan. Dari jumlah tersebut, BRI berkontribusi sebanyak lebih dari 400 ribu UMKM, dan melaksanakan program pelatihan Rumah BUMN sebanyak lebih dari 11.000 pelatihan. 

 

Beragam platform pun diciptakan mulai dari Padi UMKM (dari Kementerian BUMN), Bela Pengadaan (Platform Pemerintah melalui LKPP), dan BRI memiliki platform Localoka dan PARI. ***