EmitenNews.com - Topik sustainability, terutama dalam bisnis, sangat penting. Bukan hanya karena bagian dari peraturan, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan. Allianz Indonesia sebagai bagian dari Allianz Group, grup perusahaan asuransi terkemuka di dunia, memiliki komitmen kuat terhadap sustainability. Allianz Indonesia berkomitmen mendukung sustainability dan green economy bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Allianz Group terpilih sebagai “Leading Sustainable Insurer” berdasarkan Dow Jones Sustainability Index 2021. Selain itu, menjadi perusahaan asuransi yang sustainable sejalan dengan tujuan Allianz, yakni “We secure your future”, Allianz ingin memberikan kepastian kepada masyarakat dan sekaligus mendorong perubahan ke arah lebih baik, terutama terkait sustainability.


Untuk membahas lebih dalam mengenai sustainability dan dampak perubahan iklim (climate change), terutama dari sisi asuransi, Allianz Indonesia turut hadir dalam webinar Dampak Perubahan Iklim terhadap Aspek Pembiayaan dan Premi Asuransi Berdasarkan Ekonomi Hijau, yang diselenggarakan OJK Institute.


Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (5/3/2022), David Nolan, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, menyampaikan apabila dampak perubahan iklim dapat dikurangi, akan lebih banyak manfaat positif yang dapat dirasakan masyarakat, seperti dapat hidup lebih sehat. “Selain membuat kebutuhan terhadap rumah sakit menurun dan harapan hidup meningkat, masyarakat yang lebih sehat dapat membuat premi asuransi lebih murah dan terjangkau sehingga makin banyak yang memiliki proteksi asuransi. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk melindungi lebih banyak lagi masyarakat Indonesia.”


Saat ini hanya sekitar 3 persen penduduk Indonesia yang memiliki proteksi asuransi. Karena itu, kata David Nolan, sangat penting untuk terus melakukan berbagai upaya meningkatkan jumlah tertanggung di Indonesia. Selain itu, sebagai negara yang terletak di ring of fire, Indonesia juga rawan bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, dan banjir. (Eko Hilman). ***