EmitenNews.com - Pemerintah memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik di Timur Tengah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menjamin, ketegangan setelah serangan Iran ke Israel, tidak akan mempengaruhi harga BBM.

Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (16/4/2024), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Tutuka Ariadji, menjamin harga BBM tidak berubah hingga Juni  2024, meskipun saat ini terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.

“Ya, harga BBM masih seperti itu, tidak berubah sampai Juni,” ujar Dirjen Tutuka Ariadji melalui keterangan resmi, usai  webinar bertajuk “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang digelar oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, di Jakarta, Senin (15/4/2024).

Pemerintah masih menunggu respons Israel terhadap serangan Iran. Meski begitu, diperkirakan kecenderungan dunia tidak ingin harga minyak yang terlalu tinggi.

Kementerian ESDM sudah melakukan simulasi-simulasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, berikut berbagai parameter. Di antaranya, kurs, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia, serta faktor-faktor lainnya. Semua itu akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

Seperti diketahui, kondisi global tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel. Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).

Pada Sabtu (13/4/2024) malam, Iran melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel.

Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.

Menlu Retno LP Marsudi mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah.

Sejumlah dampak yang disoroti adalah kemungkinan peningkatan harga minyak hingga USD100 dolar per barel. Berdasarkan data Kementerian ESDM, ICP per 12 April 2024 sebesar USD89,51 per barel.

Tutuka Ariadji menyebutkan, cadangan nasional, baik yang di kilang maupun in-transit, di kapal, totalnya 30–31 harian. Dengan begitu, cadangan BBM memenuhi kebutuhan nasional, sehingga masyarakat diminta tetap tenang menyikapi perkembangan.

Tetapi, meskipun stok BBM masih aman, pemerintah tetap melirik potensi cadangan lain di luar Timur Tengah untuk antisipasi permasalahan di kemudian hari.

"Kami melihat potensi, melihat cadangan di tempat lain, produksi di tempat lain. Itu perlu, di mana saja untuk bisa pasok kita," tutur Tutuka Ariadji. ***