Konsolidatif, IHSG Jelajahi 8.350-8.450
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,07 persen menjadi 8.414. Koreksi indeks antara lain dipicu pelemahan indeks bursa global, dan regional di tengah sentimen negatif tekanan jual saham sektor teknologi.
Kondisi itu, diperparah dengan ekspektasi akan penurunan suku bunga the Fed Desember 2025 mendatang kian pudar. Mayoritas indeks bursa Asia ditutup melemah. Uang beredar dalam arti luas (M2) Indonesia Oktober 2025 tumbuh 7,7 persen YoY mencapai Rp9.783,1 triliun dari September 2025 pertumbuhan 8 persen.
Pertumbuhan sedikit melambat itu, sejalan pertumbuhan kredit Oktober 2025 juga melambat dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, laju inflasi Jepang Oktober 2025 naik menjadi 3 persen YoY dari September 2025 di kisaran 2,9 persen YoY. Itu merupakan level inflasi tertinggi sejak Juli 2025.
Pemerintahan Jepang menyetujui paket stimulus senilai 21,3 triliun yen, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membantu konsumen terdampak inflasi. Secara teknikal, MACD membentuk death cross, dan stoachastic RSI berada di area pivot. Indeks ditutup di bawah level MA5.
So, indeks diperkirakan masih akan berkonsolidasi di kisaran 8.350-8.450 dalam jangka pendek, selama belum mampu ditutup di atas level 8.450 dengan didukung volume besar. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi MDKA, SMGR, HMSP, PGEO, EMTK, dan CBDK. (*)
Related News
Rasio Kewirausahaan di Indonesia Baru di Kisaran 3,35-3,47 Persen
KSEI Jatuhkan Sanksi ke Sinarmas Sekuritas (DH), Ini Pemicunya!
IHSG Menguat 0,84% di Sesi I, Sentimen Positif Dongkrak Semua Sektor
Hanya di KISI Challenge! Trading Seperti Biasa, Hadiahnya Luar Biasa!
Presiden Gelar Rapat Bahas Penertiban Hutan dan Tambang Ilegal
Wall Street Rebound, IHSG Ikut Menyala





