Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Basis Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II 2023
EmitenNews.com - Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan konsumsi masyarakat atau rumah tangga masih menjadi basis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2023 yang tumbuh mencapai 5,3 persen. Disusul kemudian investasi yang meningkat 4,36 persen.
"Untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kedua sektor tersebut ada sejumlah fokus di sektor jasa keuangan yang harus dioptimalkan. Antara lain pengembangan pembiayaan sektor UMKM dan pengembangan Pasar Modal," katanya di acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Senin 14 Agustus 2023.
Dikatakan Mahendra, pembiayaan UMKM dari perbankan dan perusahaan pembiayaan selalu menjadi prioritas kebijakan OJK. Saat pandemi, seluruh kredit restrukturisasi terkait UMKM diberikan perpanjangan sampai Maret 2024.
“Jadi seluruh perangkat kebijakan, pengawasan dan tindakan bagi ekosistem UMKM dan akses literasi bagi peningkatan masyarakat pada pemahaman serta pemanfaatan seluruh sektor jasa keuangan menjadi prioritas OJK," katanya.
Sedangkan di sektor pasar modal, Mahendra menilai potensinya masih sangat besar untuk semakin meningkatkan pembiayaan perekonomian nasional. OJK mencatat jumlah investor Pasar Modal pada Juli 2023 sudah mencapai 11,42 juta investor atau sekitar 4,5 persen dari populasi Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80,44 persen investor merupakan generasi muda (Generasi Milenial dan Gen Z).
“Di sinilah kita dorong, fasilitasi produk investasi, dan juga menjaga dan melindungi konsumen, dan mengawasi perilaku para perusahaan, baik emiten, jasa keuangan lain, perbankan, asuransi, pembiayaan dan juga pinjaman online, yang harus terus diawasi," katanya.(*)
Related News
Menggeliat Lagi, Harga Emas Antam Naik Rp17.000 per Gram
Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut, PHRI Kecewa
Berkat ESG, Chandra Asri Group (TPIA) Raup Pendapatan USD472 Juta
BI Rate Naik, PNM Malah Turunkan Bunga Kredit bagi yang Disiplin
Lolos ULO, Starlink Penuhi Kriteria Layak Beroperasi di Indonesia
Pertumbuhan Stagnan, Tapi Laba Bersih Impack (IMPC) Naik 23 Persen