EmitenNews.com - Bank Maybank Indonesia (BNII) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp1,74 triliun. Menanjak 18,5 persen dari episode sama 2022 senilai Rp Rp1,47 triliun. Itu didukung pertumbuhan aset bank secara berkelanjutan, dan pendapatan lebih baik.

Perekonomian Indonesia sepanjang 2023 terus bergerak positif dengan prospek pasar stabil didukung permintaan pasar domestik terhadap barang, dan jasa terus menguat. Secara aktif perseroan meningkatkan sistem, dan proses kerja agar dapat lebih tanggap merespon kebutuhan, peluang, dan tantangan terus berkembang.

"Faktor-faktor tersebut telah mendukung kami dalam mendorong pertumbuhan portofolio kredit, dan di saat yang sama memperkuat fundamental untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang," tutur Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria.

Selain pertumbuhan laba, perseroan juga membukukan pendapatan fee-based naik 15,6 persen menjadi Rp2,03 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,76 triliun sehubungan dengan pendapatan fee transaksi Global Markets (GM) tumbuh 33,6 persen menjadi Rp181 miliar dari Rp136 miliar. 

Bank juga mencatat pendapatan fee selain Global Markets naik 14,1 persen menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,62 triliun. Itu ditopang pendapatan fee atas asset recovery naik lebih dari 5 kali lipat, fee bisnis kartu kredit meningkat 22,8 persen, dan fee pembiayaan otomotif roda dua tumbuh 5,2 persen.

Total menyalurkan kredit Rp116,00 triliun, tumbuh 7,6 persen dari tahun sebelumnya Rp107,82 triliun, seiring iklim bisnis stabil, dan daya beli masyarakat menguat. Kredit ritel dan non-ritel melalui Community Financial Services (CFS), tumbuh 10,6 persen menjadi Rp74,28 triliun dari edisi 2022 senilai Rp67,17 triliun.

Kredit Retail Small and Medium Enterprises tumbuh 9,7 persen menjadi Rp13,88 triliun dari Rp12,65 triliun, dan kredit Small-Medium Enterprises (SME+) naik 1,6 persen Yoy. Simpanan nasabah naik 9,3 persen menjadi Rp115,50 triliun dari Rp105,71 triliun seiring lonjakan CASA 8,6 persen, dan Deposito Berjangka 10,0 persen.

Peningkatan CASA ditopang giro tumbuh 10,2 persen, dan tabungan naik 6,1 persen. Pertumbuhan itu, selaras strategi bank mengoptimalkan dana murah. Deposito berjangka tumbuh 10,0 persen seiring tren peningkatan sejak semester pertama 2023. Rasio CASA relatif stabil 51,1 persen dibanding 51,4 persen pada 2022.

Pada 2023, Maybank aktif menggalakkan berbagai aktivitas pemasaran, modernisasi infrastruktur teknologi informasi, dan keamanan siber. Bank juga mengembangkan sumber daya manusia, dan talents guna mendukung pertumbuhan bisnis. Berbagai upaya itu, mendorong kenaikan biaya overhead cost 7,2 persen.

Kualitas aset bank membaik berkat upaya pengawasan, pemantauan, dan pengendalian kredit, diiringi iklim bisnis lebih baik. Pendapatan Operasional setelah pencadangan naik 14,2 persen sehubungan dengan menurunnya pencadangan (CKPN) sebesar 11,9 persen. Saldo NPL kredit turun 9,8 persen. (*)