Manufaktur bertumpu pada kekuatan kualitas produk, hospitality bertumpu pada daya tarik hotel dan jasa layanan yang diunggulkan, sementara infrastruktur properti bertumpu pada keunikan dari landbank yang IKAI miliki. Ketiga bisnis ini membentuk satu ekosistem bisnis yang kuat dan saling menopang.

 

Brand recognition yang kuat menjadi strategi kedua yang terus dipertahankan oleh IKAI. Merek dagang Essenza telah memiliki posisi mapan sebagai homogenous tile pertama Indonesia dan telah memperoleh pengakuan secara luas baik di dalam maupun luar negeri. Brand ini mengedepankan kualitas terbaik secara konsisten.

 

Ketiga adalah strategi berkelanjutan. IKAI bertumbuh secara organik melalui pengelolaan manajemen mutu produk dan layanan, inovasi berkelanjutan, perluasan pasar, dan juga ekspansi ceruk pendapatan melalui penambahan ragam produk dan layanan.

 

“Ketiga strategi ini terbukti efektif bagi pertumbuhan IKAI. Pada saat pandemi COVID-19 menerpa sebagian besar bisnis, ketiga strategi ini mampu mempercepat pemulihan IKAI,” ujar Arthalia.

 

Arthalia Ariati juga menyebut IKAI memiliki beberapa model pendapatan aktif yang berbeda untuk bisnisnya yaitu pendapatan dari manufaktur homogenous tile, dan pendapatan dari bisnis hotel yang sifatnya saling melengkapi.

 

Kinerja bisnis dari dua penopang anak usaha IKAI paling besar dari industri keramik dan hotel. Berikut kinerjanya di sepanjang 2019-2022. Rata-rata pertumbuhan bisnis keramik sekitar 22% per tahun dan 83% untuk bisnis perhotelan.

 

IKAI turut memproduksi dan menjual keramik homogenous tile dengan merek Essenza. Pendapatan dari segmen ini mencapai Rp 151,5 miliar hingga akhir Juni 2023. IKAI juga meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah lini produksi, yang dapat mencapai 1,5 juta m2 per tahun pada akhir tahun 2022.

 

Selain itu, IKAI memperluas channel distribusinya pada seluruh segmen penjualan yang tersebar di 28 provinsi. Melalui segmen keramik Essenza yang berkualitas tinggi, IKAI berhasil tumbuh 1.300,9% pada 2020, tepatnya di masa pandemi Covid-19 yang sukses membawa pemulihan lebih cepat bagi IKAI dibanding tahun sebelumnya.

 

Demikian pula halnya dalam lini bisnis hospitality. Setelah harus merasakan dampak kehadiran pandemi Covid-19, yang di antaranya menyebabkan terjadinya pembatasan mobilitas, lini bisnis ini mampu bangkit lebih cepat. Strategi IKAI dengan memfokuskan konsep hotel yang berorientasi wisata, Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibition (MICE) dan Free and Independent Traveller (FIT), membuat seluruh outlet hotel IKAI berhasil menunjukkan performa yang gemilang dengan tingkat hunian yang optimal, di atas 90 persen.