Kunker ke Uzbekistan, Wapres Ajak Diaspora Indonesia Beri Gagasan Pembangunan Nasional

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak diaspora Indonesia di Uzbekistan dan sekitarnya ikut berkontribusi memberikan gagasan, inovasi, dan pandangan terhadap agenda pembangunan nasional. dok. KabarPolitik.
EmitenNews.com - Dalam kunjungan kenegaraannya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak diaspora Indonesia di Uzbekistan dan sekitarnya ikut berkontribusi memberi gagasan, inovasi, dan pandangan terhadap agenda pembangunan nasional.
Demikian pesan Wapres Ma’ruf Amin, Selasa (13/6/2023), saat menjadi pembicara kunci dalam acara Dialog Kebangsaan Indonesia yang dihadiri diaspora asal Indonesia di Uzbekistan dan Kyrgyzstan, di sela kunjungan kerja di Tashkent, Uzbekistan.
"Saya akan terus menanti gagasan, inovasi, dan pandangan dari masyarakat Indonesia di Uzbekistan dan sekitarnya, guna menjadi pengayaan formulasi kebijakan nasional, serta bagian dari agenda transformasi ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Wapres.
Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan masyarakat Indonesia di Uzbekistan. Ia mengaku ingin mendengar berbagai pandangan dalam mendukung berbagai ikhtiar pembangunan di Tanah Air.
Di luar itu, Wapres mengingatkan bahwa Indonesia berdiri dengan diwarnai latar belakang sosial, budaya, maupun ekonomi yang beragam. Terlepas dari perbedaan tersebut, kata Wapres, bangsa Indonesia disatukan oleh tekad untuk menjadikan Indonesia lebih baik dari waktu ke waktu.
Pada bagian lain Wapres menyampaikan beberapa pesan dalam penguatan kebangsaan Indonesia. Mantan Ketua Umum MUI itu, meminta diaspora Indonesia menggali aspek-aspek positif di luar negeri sebagai bekal untuk mengusung perbaikan Indonesia, setelah mereka kembali ke Indonesia. ***
Related News

KPK Tetapkan Tersangka Kasus LPEI Klaster Sakti Mait Jaya Langit

Kasus Karhutla, KLH Segel Enam Perusahaan di Kalbar

Stasiun KA Warga BSD Tahap Finishing, Siap Lalui Rangkaian Uji Coba

Semarakkan HUT Kemerdekaan, Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Hari Libur

Beri Amnesti-Abolisi Kasus Korupsi, Presiden Dinilai Permainkan Hukum

BUMN Ini Tetap Koperatif dan Tegaskan Komitmen terhadap GCG