EmitenNews.com—PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan keuntungan investasi belum dijual senilai Rp1,081 triliun pada PT Go To Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), pada sembilan bulan tahun 2022.


Nilai tersebut turut mengangkat laba bersih ASII sebesar Rp23,33 triliun pada akhir September 2022, atau naik 55,7 persen dibanding pada akhir kuartal III 2021 yang tercatat sebesar Rp14,977 triliun.


Hasil itu mendongkrak laba per saham ke level Rp576 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp370.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten induk usaha grup Astra ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (1/11/2022).


Rinciannya, pendapatan bersih naik  32,3 persen menjadi Rp221,35 triliun yang ditopang  peningkatan penjualan barang sebesar 37,3 persen menjadi Rp158,08 triliun.


Senada, pendapatan jasa dan sewa tumbuh 32,22 persen menjadi Rp44,032 triliun. Demikian juga dengan pendapatan jasa keuangan meningkat 6,04 persen menjadi Rp19,238 triliun.


Walau beban pokok pendapatan membengkak 29,7 persen menjadi Rp170,07 triliun. Tapi laba kotor tetap naik 41,4 persen menjadi Rp51,279 triliun.


Sementara itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,581 triliun dalam sembilan bulan tahun 2022, atau turun 12,1 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp18,872 triliun.


Salah satu pemicunya, TLKM mengalami kerugian yang belum direalisasikan dan perubahan nilai wajar atas investasi sedalam Rp3,084 triliun. Sedangkan pos ini pada kuartal III 2021 tercatat untung Rp403 miliar.


Potens rugi itu berdasarkan nilai wajar investasi di GoTo dengan menggunakan nilai pasar saham GoTo sebesar Rp246 per saham per tanggal 30 September 2022, 


“Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo pada tanggal 30 September 2022 adalah sebesar Rp3,064 triliun disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi,” tulis manajemen TLKM.


Akibatnya, laba usaha TLKM menyusut 13,02 persen dibanding akhir September 2021 menjadi Rp31,573 triliun per kuartal III 2022.