EmitenNews.com - Hotman Paris Hutapea mengurangi kepemilikan saham Data Sinergitama Jaya alias Elitery (ELIT). Pengacara kondang itu, tercatat melego 72.473.400 helai alias 72,47 juta eksemplar. Aksi penjualan dilakukan pada harga Rp158 per lembar.


Pelepasan telah dilakukan pada 10 Januari 2023. Dengan skema harga itu, Hotman Paris meraup dana taktis Rp11,45 miliar. Penjualan itu hanya berselang dua hari bursa dari initial public offering (IPO) Elitery pada Jumat, 6 Januari 2023. 


Kala IPO, saham perdana Elitery dibanderol Rp120 per helai. Dengan asumsi pembelian saham dilakukan pada harga IPO, berarti untuk menebus 72,47 juta lembar itu, Hotman Paris cukup merogoh Rp8,69 miliar. So, pengunjung setia kedai Kopi Johny itu, mendulang cuan tidak kurang dari Rp2,75 miliar. 


Menyusul transaksi tersebut, tabungan saham pria beralamat di Jalan Pulo Kecil B.A3 nomor 7 RT002/RW010, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) itu, tersisa 29.192.600 lembar setara 1,44 persen. Tereduksi 3,56 persen dari sebelum transaksi dengan donasi sekitar 101.666.000 lembar alias 5 persen. 


Sisa saham milik Hotman Paris itu, kalau dikalkulasi dengan harga pembelian saat IPO Rp120 per lembar, berarti sekitar Rp3,5 miliar. Seandainya, sisa saham itu juga dilepas pada harga penutupan akhir pekan lalu atau Jumat, 27 Januari 2023 di level Rp137 per unit, Hotman Paris mendapat Rp3,9 miliar. Artinya, dari sisa saham tersebut Hotman Paris potensial cuan Rp496,27 juta. 


Sebelumnya, Hotman Paris Hutapea menjadi kolektor saham Elitery. Itu dilakukan dengan menjala 101.666.000 helai alias 101,66 juta lembar. Aksi beli pengacara kondang itu, dibantu NH Korindo Sekuritas Indonesia. Menyusul transaksi tersebut, pengunjung setia kedai Kopi Johny itu, menggenggam 101,66 juta alias 5 persen saham Elitery.


Elitery menggelar initial public offering (IPO) di harga Rp 120 per lembar. Perseroan melepas 500 juta saham atau 24,61 persen dengan masa penawaran umum 2-4 Januari. Per 24 Januari 2023, pemegang saham Elitery antara lain sebagai berikut. 


PT Gratus Deo Indonesia 557 juta lembar setara 27,42 persen, Indonesia Muda Inovatif 432 juta unit alias 21,31 persen, Delemont Global 306 juta eksemplar atau 15,08 persen, Inotech 124 juta helai selevel dengan 6,13 persen, Jimmy Sugiarto 61 juta lembar atau 2,43 persen, Hotman Hutapea 29 juta helai alias 1,44 persen, dan publik 470 juta unit alias 23,18 persen. (*)