EmitenNews.com - PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) akan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa besok (27/2), menggunakan kode VISI, dan menawarkan harga perdana sebesar Rp120 per saham. 

Sebagai perusahaan ke-19 yang terdaftar tahun ini, VISI bergerak di bidang perdagangan bahan advertising dan printing, termasuk banner, display, tinta, dan PVC Board. Sesuai akta pendirian, perusahaan ini didirikan pada 14 Februari 2018, dan mendapatkan akta pendirian resmi pada 31 Desember 2021.


Mengutip dari prospektus pada Senin, (26/2), perusahaan ini berperan sebagai pemasok bagi distributor cetak digital dengan mengimpor bahan baku dari berbagai pabrikan di China. Barang impor diterima melalui Pelabuhan Surabaya dan Jakarta, lalu didistribusikan ke 11 gudang penyimpanan yang terletak di Bekasi dan Surabaya.

Gudang penyimpanan yang dikuasai oleh perusahaan ini memiliki luas total 9.354 meter persegi, dengan lima gudang di Surabaya dan satu di Bekasi. Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan tiga belas truk untuk pengiriman produk ke distributor sebagai bagian dari infrastruktur logistiknya.


Percetakan digital merupakan perangkat yang dirancang untuk menghasilkan produk akhir berkualitas tinggi dibandingkan dengan metode offset. Model bisnis ini memberikan solusi untuk materi pemasaran khusus seperti kartu nama, surat, banner, dan lainnya dibandingkan dengan metode tradisional. Selain itu, percetakan digital memperpendek siklus produksi, sehingga menghasilkan produk akhir lebih cepat.

Sebagian besar dana dari penawaran umum perdana (IPO) akan digunakan untuk modal kerja, khususnya pembelian barang dagang berupa banner. Sekitar 3,49% akan dialokasikan untuk pembelian armada transportasi, termasuk 1 unit mobil HINO/RANGER FL 280 JW EURO 4 dan 3 unit mobil HINO/DUTRO 136 HDX 6.8 EURO 4. Akuisisi ini direncanakan akan dilakukan oleh pihak ketiga dan dijadwalkan pada kuartal II tahun 2024.


Hingga 31 Agustus 2023, VISI mencatatkan penjualan senilai Rp256,22 miliar, dengan margin kotor sebesar 16,67%. Laba bersih selama delapan bulan pertama 2023 mencapai Rp20,38 miliar, dengan earnings per share (EPS) mencapai Rp8 per saham.