EmitenNews.com—Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi investor lokal mendominasi dari periode Januari-Juli 2022. Kontribusi investor lokal hampir 70 persen.


Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, selama Januari-Juli 2022, investor lokal memberikan kontribusi 69,1 persen dari total nilai transaksi di BEI. Sedangkan kontribusi dari investor asing 30,9 persen.


Berdasarkan data BEI, per Jumat, 26 Agustus 2022, rata-rata volume transaksi perdagangan 23,61 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp 15,24 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan 1.365.277 kali. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 9.316 triliun.


Jeffrey menuturkan, jumlah investor juga bertambah 1.996.256 hingga 25 Agustus 2022.  Jumlah tambahan investor itu setara 26,7 persen.


"Target pertumbuhan investor BEI tahun ini adalah 30 persen sehingga kami sangat optimistis target tersebut akan dapat tercapai,” ujar dia kepada wartawan ditulis Sabtu (27/8/2022).


Dengan target investor itu, Jeffrey mengatakan, BEI juga berupaya mendorong dan menjaga keyakinan investor keseluruhan untuk investasi di BEI dengan menjaga integritas pasar. “Upaya perlindungan investor dan upaya menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien,” kata dia.


Sejak awal tahun 2022, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pertumbuhan jumlah investor di Indonesia. Hal itu disampaikan KSEI dalam siaran persnya, Rabu (10/8/2022).


Berdasarkan jumlah Single Investor Identification (SID), jumlah investor pasar modal naik 25 persen dari 7.489.337 investor pada tahun 2021 menjadi 9.376.678 pada 8 Agustus 2022. Berdasarkan jumlah tersebut, investor saham berjumlah 4.072.609, reksa dana 8.700.670, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 740.184. Dari sisi demografi per 8 Agustus 2022, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,89 persen laki-laki, 59,16 persen berusia di bawah 30 tahun, 32,68 persen pegawai, 61,87 persen berpendidikan terakhir SMA dan 49,40 persen berpenghasilan Rp10 juta . Rp100 juta per tahun.


Untuk program pembukaan rekening online yang merupakan inisiatif KSEI sejak tahun 2019, saat ini terdapat 37 Perusahaan Efek yang bekerja sama dengan Bank Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk melayani pembukaan rekening online tanpa perlu tatap muka. Pembukaan rekening online menjadi upaya KSEI untuk memberikan akses kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.


Sejak akhir Januari 2022, KSEI telah resmi mendapatkan izin operasional sebagai anggota BI Fast Payment (BI-FAST) dalam rangka meningkatkan efisiensi transaksi dana di pasar modal Indonesia. Hal ini berimbas dengan lebih murahnya biaya transfer dana di pasar modal Indonesia, khususnya dalam memfasilitasi transaksi ritel, dengan besaran transfer maksimal Rp250 juta.


Saat ini KSEI merupakan satu-satunya institusi non-bank dari total 52 anggota BI-FAST. Tahun 2022 juga menandai dimulainya peranan penting KSEI sebagai penyedia rekening dana dalam infrastruktur disgorgement fund sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada Peraturan OJK Nomor 65/POJK.04/2020 tentang pengembalian keuntungan tidak sah dan dana kompensasi kerugian investor di bidang pasar modal.