EmitenNews.com - Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML) bakal menggeber right issue maksimal Rp120 miliar. Itu dengan melepas maksimum 400 juta saham baru pada harga pelaksanaan Rp300 per lembar. Penerbitan saham anyar dari portepel itu, dibalut dengan nilai nominal Rp25.


Selanjutnya, pemilik 46.255.625 saham lawas dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada pukul 16.00 WIB berhak atas 10 juta hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Di mana, satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham.


Berdasar surat pernyataan, Goldfive Investment Capital (GIC), pemegang saham utama, dan pemegang saham sebanyak 862.534.600 lembar mewakili 46,62 persen dari seluruh modal ditempatkan, dan disetor penuh perseroan tidak akan melaksanakan seluruh HMETD.


Begitu pun dengan Nengah Rama Gautama, komisaris, dan  Ultimate Beneficial Owner (UBO) dengan koleksi saham 259 juta lembar mewakili 14 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh, tidak akan melaksanakan seluruh HMETD. GIC, dan Nengah Rama Gautama akan mengalihkan seluruh HMETD kepada investor publik.


Di mana, PT Samuel Sekuritas Indonesia bertindak selaku agen penjual akan menawarkan HMETD milik GIC, dan Nengah Rama Gautama kepada investor publik. Sebagai agen penjual, Samuel Sekuritas Indonesia bukan merupakan pihak yang berkomitmen melaksanakan HMETD milik GIC, dan Nengah Rama Gautama.


Dana hasil right issue setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan secara berurutan untuk pelunasan seluruh dan/atau sebagian pokok utang kepada Bank Mandiri (BMRI). Kalau ada dana sisa, akan digunakan untuk modal kerja dan/atau operational expenditure (Opex) termasuk, dan tidak terbatas pada beban operasional, biaya administrasi dan umum, utang usaha, sewa/charter kapal, beban jasa pendukung angkutan laut, dan beban operasional lainnya. (*)