EmitenNews.com - PT Bank Permata (BNLI) semester pertama 2022 mencatat laba bersih Rp1,4 triliun atau tumbuh 123,7 persen. Itu ditopang pendapatan operasional Rp5,6 triliun, naik 13,6 persen, didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih 6,7 persen.


Hasil itu, mengukuhkan posisi Permata sebagai universal bank dalam memberi produk, layanan pada seluruh segmen lintas generasi, dan memperkuat posisi pada jajaran 10 bank komersial terbesar Indonesia. Selanjutnya, perseroan akan terus menjaga pertumbuhan, profitabilitas berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit sehat, manajemen risiko, dan prinsip kehati-hatian. 


”Sukses itu, hasil usaha kolektif dalam menerapkan strategi untuk terus perkuat inovasi produk, jasa perbankan digital, memperdalam kemitraan strategis, menjadi bagian keseharian nasabah dalam bertransaksi,” tutur Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli.


Bank Permata juga mencatat pertumbuhan aset 7,9 persen secara tahunan menjadi Rp230 triliun. Biaya pencadangan kredit menurun 33,9 persen menjadi Rp994 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp1,5 triliun. Itu seiring perbaikan kualitas kredit dibanding periode sama tahun sebelumnya.


Menyusul penurunan biaya pencadangan kredit itu, rasio beban operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) membaik 11,8 persen menjadi 74,2 persen dibanding periode sama tahun lalu 86 persen. Penyaluran kredit tumbuh 11,4 persen menjadi Rp134,7 triliun, terutama didorong pertumbuhan kredit korporasi 14,2 persen, dan KPR 19,5 persen.  


Rasio RIM juga mengalami perbaikan menjadi 78 persen dari sebelumnya 70 persen. Permata tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global, dan dampak pandemi masih terus berlanjut. Rasio NPL gross terjaga pada level 3,1 persen membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2 persen. 


Rasio NPL net mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga membaik menjadi 0,5 persen dibanding akhir Desember 2021 sebesar 0,7 persen. Rasio NPL coverage terjaga di kisaran 230 persen, atau meningkat dibanding periode sama tahun lalu 218 persen. Simpanan nasabah tumbuh 10,3 persen dikontribusi lonjakan giro 37,7 persen, dan tabungan 11,2 persen sesuai strategi untuk terus fokus pertumbuhan CASA sebagai sumber dana murah dan stabil. (*)