EmitenNews.com - Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma (CARS) per 31 Desember 2023 mencatat laba bersih Rp173,77 miliar. Melejit 26 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp136,83 miliar. Dengan begitu, laba per saham dasar ikut terkerek menjadi Rp11,58 dari sebelumnya Rp9,12. 

Lompatan Laba itu didukung total pendapatan Rp6,48 triliun, naik 17 persen dari posisi sama 2022 sebesar Rp5,50 triliun. Pendapatan dari otomotif Rp6,41 triliun, surplus 18 persen dari Rp5,41 triliun. Pembiayaan konsumen Rp937,58 juta, anjlok dari Rp15,55 miliar. Purnajual Rp71,98 miliar, susut dari Rp73 miliar. 

Total beban pokok pendapatan Rp5,70 triliun, bengkak dari hanya Rp4,87 triliun. Beban otomotif Rp5,63 triliun, bengkak dari Rp4,71 triliun. Pembiayaan konsumen Rp20,39 miliar, susut dari Rp97,39 miliar. Purnajual Rp52,90 miliar, mengalami penyusutan dari sebelumnya Rp53,72 miliar. Laba kotor Rp779,52 miliar, naik dari Rp630,42 miliar.

Beban usaha Rp481,44 miliar, bengkak dari Rp453,87 miliar. Pendapatan lainnya Rp176,64 miliar, susut dari Rp411,44 miliar. Beban pajak final Rp60,20 juta, mengalami penyusutan signifikan dari sebelumnya Rp913,72 juta. Beban lainnya Rp100,95 miliar, turun dari Rp262,27 miliar. Subtotal Rp405,81 miliar, bengkak dari Rp305,61 miliar. 

Laba usaha Rp373,71 miliar, menanjak dari episode sama 2022 senilai Rp324,80 miliar. Beban keuangan Rp78,97 miliar, susut dari Rp111,90 miliar. Bagian rugi bersih ventura bersama Rp3,78 miliar, turun dari Rp4,90 miliar. Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp17,20 miliar, meroket dari Rp304,27 juta. Subtotal Rp65,55 miliar, turun dari Rp116,50 miliar. 

Laba sebelum pajak terakumulasi senilai Rp308,15 miliar, menanjak signifikan dari periode sama 2022 sebesar Rp208,30 miliar. Beban pajak penghasilan Rp106,84 miliar, bengkak dari edisi sama tahun sebelumnya Rp65,26 miliar. Laba tahun berjalan Rp201,31 miliar, surplus dari Rp143,03 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi Rp876,81 miliar, menanjak dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp662,41 miliar. Jumlah liabilitas tercatat Rp2,99 triliun, terpangkas dari akhir 2022 senilai Rp3,10 triliun. Total aset Rp3,88 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp3,77 triliun. (*)