EmitenNews.com - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 397,7% menjadi Rp234,26 miliar, melonjak dari laba bersih periode yang sama tahun lalu Rp45,61 miliar.  


Berdasarkan laporan keuangan emiten properti itu kepada BEI, Rabu (1/12/2021) tertera pendapatan bersih naik 16,22% menjadi Rp 3,7 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, dari realisasi Januari-September 2020 senilai Rp 3,2 triliun. Pertumbuhan ini utamanya didorong bisnis pengembangan rumah yang tumbuh 50,03% menjadi Rp 1,9 triliun.


Pendapatan dari bisnis properti investasi dengan pihak ketiga turun 1,87% menjadi Rp 523 miliar, pengembangan apartemen turun 24,42% menjadi Rp 458 miliar, dan pengembangan bangunan komersial turun 13% menjadi Rp 301 miliar.


Sementara itu, beban pokok pendapatan hanya tumbuh 9,15% dari Rp 1,8 triliun pada Januari-September 2020 menjadi Rp 2 triliun. Hal itu membuat laba kotor tumbuh 25,94% secara tahunan menjadi Rp 1,7 triliun.


Laba sebelum pajak penghasilan terkumpul Rp370,76 miliar atau melonjak dari sebelumnya Rp171,36 miliar dan beban pajak penghasilan SMRA tercatat Rp136,60 miliar atau turun dari Rp142,18 miliar.


Adapun laba periode berjalan yang dapat di atribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp170,44 miliar atau berbalik arah dari rugi tahun sebelumnya Rp12,25 miliar.


Sehingga laba per saham dasar SMRA per 30 September 2021 senilai Rp11,20 per lembar naik berbalik dari rugi per saham dasar Rp0,85  pada periode sama tahun 2020.


Total aset SMRA per 30 September 2021 terkumpul Rp25,44 triliun, naik dari periode 31 Desember 2020 tercatat Rp24,92 triliun. Pertumbuhan aset itu di sebabkan oleh liabilitas atau utang senilai Rp14,79 triliun atau turun dari sebelumnya Rp15,83 triliun dan ekuitas tercatat Rp10,64 atau naik dari Rp9,08 triliun.


Posisi keuangan yang juga patut di cermati adalah kas dan setara kas akhir periode SMRA yang tercatat melonjak naik menjadi Rp2,08 triliun dari periode sebelumnya Rp1,78 triliun.