EmitenNews.com -PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang sebelumnya bernama PT Surya Esa Perkasa Tbk memperkirakan harga amonia akan tetap pada tingkat yang tinggi dibandingkan pada 9M23, karena harga komoditas meningkat seiring dengan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Merujuk materi paparan publik ESSA yang dikutip, Senin (4/12/2023). Kedepan ESSA secara konsisten memprioritaskan pengurangan biaya yang terkendali dan peningkatan keunggulan operasional, dan perusahaan akan tetap fokus pada bidang ini.

Perseroan tidak memiliki rencana penghentian operasional pabrik pada Tahun 2024, sehingga pencapaian produksi diperkirakan akan lebih tinggi pada Tahun 2024.

Manajemen ESSE memperkirakan pasokan amoniak akan tetap terbatas hingga akhir Tahun 2023, diharapkan terdapat kenaikan permintaan di Tahun 2024, namun situasi ini akan bergantung pada perkembangan situasi ekonomi di China. 

Secara kinerja, sistem SAP akan diterapkan di seluruh ESSA Group sebagai bagian dari transformasi digital Perseroan. Perseroan juga sedang melakukan studi kelayakan proyek Amonia Biru terus berlanjut. Fase 1 telah selesai dan Fase 2 kini sedang berlangsung. Proyek ini diharapkan selesai pada awal Tahun 2027. (merujuk pada timeline Amonia Biru). 

“ESSA terus melakukan eksplorasi peluang di lebih banyak proyek hilir gas,” tulis Manajemen ESSA.

Sedangkan untuk produksi amoniak ESSA sebanyak 539.720 MT pada Kuartal III 2023 lebih rendah dibandingkan 564.552 MT pada Kuartal III 2022.

Ekspor Amoniak 526.983 MT pada Kuartal III 2023 juga turun dibandingkan 574.004 MT pada Kuartal III 2022.

Harga Amoniak rata-rata USD 378/MT pada Kuartal III 2023 jauh dibandingkan USD 902/MT pada Kuartal III 2022. 

Essa juga memiliki sisa pinjaman dari fasilitas pinjaman PAU sebesar USD 525 MM, per 30 September 2023 adalah USD 188.5 MM. Major Plant Turnaround telah sukses diselesaikan pada Maret 2023.