EmitenNews.com - Menteri Perdagangan M Lutfi menegaskan kesiapan Kementerian Perdagangan menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok (bapok) jelang puasa dan Lebaran. Kemendag berjanji akan terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin stok dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.


Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, yang berlangsung hingga Kamis (17/3) malam selain membahas minyak goreng, Mendag juga menyampaikan harga berasyang terpantau stabil di kisaran Rp10.400/kg untuk beras medium dan Rp12.400/kg untuk beras premium. Ia menyebut kebutuhan beras nasional tahun 2022 mencapai 30 juta ton, sementara produksi dalam negeri tahun ini diproyeksikan mencapai 31 juta ton.


Sementara itu, cabai dan bawang merah terpantau meningkat harganya akibat curah hujan tinggi. Namun, diperkirakan saat bulan puasa pasokan kembali optimal.

"Untuk pasokan daging ayam dan telur ayam tersedia cukup, bahkan diproyeksi surplus pada bulan Ramadan," kata Mendag.


Untuk daging sapi, selain mengoptimalisasi penyerapan sapi lokal Kemendag juga telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera merealisasikan impor daging kerbau beku dari India sebanyak 20.000 ton pada akhir Maret 2022.


Terkait kedelai, Lutfi menjelaskan kenaikan harga kedelai selama dua tahun periode pandemi mencapai 92,08 persen. Harga tertinggi untuk kedelai sebelum pandemi mencapai USD345 per ton pada 2 Januari 2020. Sedangkan per tanggal 11 Maret 2022, harga kedelai di bursa internasional mencapai USD607 per ton.


“Saat ini Pemerintah sedang mempersiapkan mekanisme intervensi untuk mengatasi hal tersebut,” kata Mendag.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Mendag menyebut terjadinya deflasi pada Februari 2022. Ini menunjukkan indeks harga konsumen pada Februari 2022 lebih rendah dibandingkan Januari 2022.

Volatile foods mencatat deflasi hingga 1,50 persen. Sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi di antaranya minyak goreng (0,11 persen), telur ayam ras (0,10 persen), daging ayam ras (0,06 persen), cabai rawit (0,05 persen), dan ikan segar (0,02 persen). Sedangkan, bawang merah menyumbang inflasi 0,03 persen.


Pemerintah memproyeksikan pada periode puasa dan Lebaran 2022, kasus Covid-19 akan berada pada level yang rendah. Untuk itu Kemendag mewaspadai adanya kenaikan permintaan sebagai dampak pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).(fj).