EmitenNews.com - Saham perdana Techno9 Indonesia (NINE) mendapat respons positif pelaku pasar. Itu ditunjukkan dengan peningkatan 5,3 persen menjadi Rp79 per lembar. Melesat 4 poin dari harga initial public offering (IPO) di level Rp75 per helai.


Saham perdana Techno9 menyentuh level tertinggi di kisaran Rp82 per saham, terendah Rp73 per helai, dan rata-rata Rp78 per saham. Saham perseroan ditransaksikan 2 juta lot senilai Rp13 miliar. Perseroan mengusung kapitalisasi pasar Rp170,40 miliar. 


Perseroan menahbiskan diri sebagai perusahaan tercatat ke-55 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Techno9 mencatatkan saham sebesar  2,157 miliar helai. Itu terdiri dari saham pendiri 1,72 miliar lembar, dan penawaran umum perdana 432 juta saham dengan nilai nominal Rp10 per saham. Dengan harga perdana Rp75 per saham, perseroan meraup dana IPO Rp32,40 miliar.


Dana hasil IPO sekitar 52,66 persen untuk modal kerja guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan dan operasional kantor. Lalu, sekitar 32,09 persen untuk pembukaan sekitar 19 service point beserta sarana pendukung tersebar di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.


Selanjutnya sekitar 15,25 persen untuk pembelian gudang penyimpanan, dan sebagai ruang penunjang operasional. Nah, untuk mengurusi hajatan IPO itu, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Victoria Sekuritas Indonesia, dan PT Elit Sukses Sekuritas.


Pemegang Techno9 setelah IPO antara lain Heddy Kandou 63,95 persen, Agatha Nindya 13,35 persen, Merry Kandou 2,67 persen, dan masyarakat 20,03 persen. Heddy Kandou 1,37 miliar saham, Agatha Nindya 288 juta saham, dan Merry Kandou 57,60 juta saham dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 25/2017. (*)