EmitenNews.com—Produsen laptop Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Utama Tbk (ZYRX) belum mampu menunjukkan performa yang membaik setelah pandemi. Performa ZYRX malah mendem, hal itu tercermin dari laba periode berjalan per di Kuartal III-2022 yang hanya Rp22,47 miliar atau mendem 48,18 persen dibandingkan periode sam tahun 2021 saat masih pandemi senilai Rp57,13 miliar.

 

Merujuk data laporan keuangan ZYRX pada laman BEI, dan dikutip Jumat (23/12/2022). Pendapatan emiten produsen dan penjual laptop Zyrex ini malah turun signifikan hingga 54,66 persen ke Rp188,32 miliar per september, jauh dibandingkan periode sma tahun 2021 yang tercatat Rp415,41 miliar.

 

Dengan begitu beban pokok penjualan juga turun jadi Rp146,16 miliar dari Rp339,18 miliar. Sehingga laba bruto hanya terkumpul Rp42,15 miliar, anjlok dari sebelumnya Rp76,23 miliar.

 

Perseroan juga masih harus menanggung beban penjualan dan pemasaran Rp4,15 miliar, lalu beban umum dan administrasi tercatat Rp11,43 miliar serta beban lainnya senilai Rp119,73 juta.

 

Maka demikian, laba operasi hanya tersisa Rp34,39 miliar di kuartal III-2022. Padahal pos ini pada tahun sebelumnya masih mencatat laba operasi Rp59,63 miliar.

 

Lalu ada lagi beban keuangan yang tercatat Rp5,15 miliar atau naik dari sebelumnya Rp3,14 miliar. Maka laba sebelum beban pajak penghasilan ZYRX tersisa Rp29,26 miliar dari periode sembilan bulan tahun 2021 yang tercatat Rp57,13 miliar.

 

Sedangkan kewajiban yang harus ditunaikan kepada negara berupa beban pajak penghasilan tertanggung Rp6,78 miliar atau turun dari Rp13,75 miliar.

 

Dengan catatan penurunan performa di atas sangat jelas berdampak pada laba per saham dasar yang hanya tersisa Rp16,83 miliar dari sebelumnya ada di angka Rp35,39 per saham dasar.

 

Namun,perlu diperhatikan bahwa utang usaha pihak ketiga ZYRX bengkak jadi Rp126,65 miliar per 30 September, sedangkan di akhir Desember 2021 hanya senilai Rp20,48 miliar.