EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (14/2) akan melanjutkan koreksi. Mengekor bursa regional yang juga fluktuatif. Selain itu, para investor menunggu rilis data retail sales dengan proyeksi turun dari periode sebelumnya. 


”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.750, dan resisten 6.830,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas, Senin (14/2).


Secara teknikal, IHSG berhasil membentuk resistance baru atau higher high namun pada perdagangan akhir pekan lalu tutup pada area MA 5. Potensi penguatan IHSG masih ada. Sejumlah saham berpotensi naik antara lain DCII, TAPG, ADRO, ASII, ITMG, PTPP, SMGR, WIKA, dan TPMA.  


Mereview perdagangan akhir pekan lalu, IHSG terkoreksi 0,12 persen 6.815,60. Sektor pendorong pelemahan IHSG yaitu basic materials minus 1,03 persen, healthcare tekor 0,64 persen, dan properti anjlok 0,31 persen. Investor asing membukukan net buy Rp783 miliar, dengan saham paling banyak diborong TLKM, BMRI, dan BBNI.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street melanjutkan pelemahan. Itu menyusul data ekonomi AS kurang memuaskan di tengah ketegangan Ukraina-Rusia. Eskalasi konflik itu, dapat memicu lonjakan harga komoditas minyak dikhawatirkan mendongkrak inflasi lebih lanjut. Efeknya, perkiraan jadwal kenaikan suku bunga The Fed diperketat untuk menanggapi inflasi tinggi beberapa dekade.


Sementara itu, bursa Asia pagi ini menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 turun dua persen, dan indeks Kospi tekor 1,61 persen. Para investor masih melihat kondisi global khususnya inflasi AS, dan data inflasi India diperkirakan mengalami lonjakan 6 persen pada Januari 2022. (*)