EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Jumat, menguat terhadap dolar AS. Penguatan rupiah terjadi seiring dengan turunnya Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) selama kuartal IV 2022.
Rupiah pada Jumat pagi dibuka naik 71 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp14.984 per dolar AS. Menguat dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.055 per dolar AS.
"Data ekonomi AS yang dirilis semalam yang lebih buruk dari ekspektasi pasar bisa memberikan katalis positif untuk pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Rupiah berpotensi menguat," kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Data PDB AS kuartal IV 2022 dirilis mengalami revisi turun dibandingkan rilis bulan sebelumnya, dan klaim tunjangan pengangguran mingguan dilaporkan lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Ariston mengatakan PDB AS kuartal IV 2022 tumbuh 2,6 persen, lebih rendah dibandingkan pada kuartal III sebesar 3,2 persen.
Sementara klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran meningkat 7.000 ke penyesuaian musiman 198.000 untuk pekan yang berakhir 25 Maret, tertinggi dalam tiga pekan. Klaim tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebanyak 196.000.
Ariston memproyeksikan potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.980 per dolar AS, sementara resisten di kisaran Rp15.100 per dolar AS.(*)
Related News

Perkuat Sinergi, TCL Indonesia Gelar National Dealer Gathering 2025

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram