Menkeu Jelaskan Kompleksitas Proses Transisi Energi di Indonesia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam keynote speechnya pada High-Level Event di Brookings Institution,Washington, D.C (16/04) menyebut bahwa transisi energi di Indonesia sangat kompleks dalam prosesnya.
EmitenNews.com - Indonesia secara tegas menyatakan komitmennya untuk terus mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi energi ke ramah lingkungan. Meski demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa transisi energi sangat kompleks dalam prosesnya.
Hal itu disampaikan dalam keynote speechnya pada High-Level Event di Brookings Institution,Washington, D.C (16/04).
Kompleksitas yang terjadi tidak hanya secara politis, namun juga secara sosial. Utamanya karena harus memprioritaskan prinsip keterjangkauan energi serta keadilan.
“Terlebih, dengan lebih dari 100 ribu pulau dan 270 juta penduduk, kompleksitas ini menjadi semakin nyata bagi Indonesia. Bagaimana mendesain transisi energi ini, sembari menjaga pertumbuhan dengan rerata lebih dari 5 persen selama hampir dua dekade adalah pelajaran dari Indonesia yang saya bawa ke fora ini,” ungkap Menkeu dalam forum bertajuk “Navigating the Mid-transition Period of the Low-Carbon Shift: The Critical Role of Finance Ministries”.
Selanjutnya, Menkeu juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan transisi energi memerlukan kerja bersama yang kuat melalui sinergi kolaborasi baik antar kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta, antar pemerintahan, juga dukungan internasional.
“Kami akan terus mengingatkan permasalahan transisi energi ini bukanlah permasalahan perorangan atau satu institusi. Harus diupayakan bersama-sama. Baik di tingkat Indonesia, regional, hingga global,” tutupnya.(*)
Related News
Penyaluran KUR UMKM Capai Rp238T, Masih Tersisa Waktu Dua Bulan
Mulai 2026, Masyarakat Bisa Ajukan KUR UMKM Berulang Kali
Paguyuban Lender Desak DSI Tanggung Jawab atas Krisis Gagal Bayar
Posisi Utang LN Indonesia Triwulan III Turun USD7,9 Miliar
Utang LN Swasta Terbesar di Sektor Industri Pengolahan dan Keuangan
OJK Yakinkan Redenominasi Takkan Ganggu Fundamental Ekonomi





